Untuk Pemberantasan Narkoba, Rusia dan AS Kompak Bersinergi
Jakarta - Amerika Serikat dan Rusia boleh terlibat perang dingin pada era 90-an, dan masih menyisakan tensi ketegangan sampai saat ini. Namun dua negara besar tersebut tampil kompak untuk urusan pemberantasan narkoba.
Amerika Serikat dan Rusia bekerjasamadalam upaya menanggulangi ancaman narkoba yang telah meluas ke seluruh kawasan di dunia, dan secara praktis terwujudkan dalam penyelenggaraan International Drug Enforcement Conference ke-30 (IDEC XXX) bertema �World Against Drugs!� yang berlangsung di Moskow tanggal 5-7 Juni 2013.
IDEC adalah suatu forum global bagi para pejabat tinggi terkait penanganan masalah narkoba, didirikan tahun 1983, dan saat ini lebih dari 100 negara ikut berpartisipasi di dalamnya, termasuk Indonesia. Forum ini bertujuan sebagai wahana saling bertukar informasi mengenai isu narkoba dan guna membangun pendekatan terkoordinir bagi upaya penerapan hukum untuk memberantas penyelundup narkoba internasional.
Pada kesempatan tersebut, Drug Enforcement Administration (DEA) AS sebagai sponsor, bersinergi dengan Federal Drug Control Service (FDCS) Rusia menjadi tuan rumah bersama atau �co-host� IDEC XXX kali ini. Komitmen tertinggi Rusia untuk mensukseskan dan mendukung IDEC XXX ini tampak dari dihadirkannya Presiden Vladimir Putin yang turut memberikan kata sambutan. Putin menegaskan bahwa Rusia siap untuk bahu-membahu bersama negara-negara dari seluruh kawasan untuk memerangi bisnis narkoba internasional. Dinyatakannya bahwa bisnis narkoba telah menjadi masalah global karena telah terkait pula dengan kejahatan-kejahatan lintas-batas yang terorganisir, termasuk imigrasi ilegal dan terorisme.
"Tahun lalu, Indonesia telah sukses menjadi tuan rumah IDEC XXIX yang diselenggarakan di Bali tanggal 12-14 Juni 2012 dengan tema �Enhancing the Spirit of International Partnership to Achieve the Greatest Success on Fighting Drug Crimes�," ujar Lailal K. Yuniarti, First Secretary for Information, Education, Socio-Cultural Affairs Kedubes RI untuk Rusia dalam pernyataanya, Kamis (6/6/2013).
Keseriusan Indonesia dalam upaya memberantas perdagangan narkoba, baik pada tingkat regional maupun internasional mendapat penghargaan dari IDEC. Capaian Indonesia melalui peran Badan Narkotika Nasional (BNN), terutama dalam pelaksanaan program pemetaan serta kapasitasnya dalam memperoleh informasi intelijen terkait peredaran narkoba di titik-titik perbatasan memperoleh pengakuan internasional.
"IDEC memiliki sumber daya jejaring kerja agensi-agensi terkait antar anggotanya. Melalui pertukaran data dan informasi intelijen dalam mekanisme IDEC, manfaat langsung yang didapat Indonesia antara lain, adalah untuk mendukung operasi penangkapan para pelaku kejahatan narkoba," sambung Lailal.
Pada IDEC XXX di Moskow kali ini, Delegasi RI terdiri dari unsur BNN dan Kepolisian RI yang dipimpin oleh Kepala BNN, Komjen Pol. Anang Iskandar disertai Anggota Dewan Kehormatan BNN, Komjen Pol. (P) Gories Mere. Dubes RI di Moskow, Djauhari Oratmangun turut pula mendampingi Delegasi RI pada Pertemuan tersebut.