Tema �Segmentasi� sudah beberapa kali dibahas di artikel-artikel sebelumnya. Segmentasi menjadi langkah awal ketika orang ingin menjalankan sebuah bisnis. Usai melakukan segmentasi, hal yang perlu dilakukan orang itu adalah targeting. Apa itu targeting? Pada dasarnya, targeting adalah proses menentukan segmen-segmen pasar yang potensial bagi perusahaan. Menurut pakar pemasaran Hermawan Kartajaya, targeting dimaknai sebagai strategi dalam mengalokasikan sumber daya perusahaan secara efektif. Intinya, strategi ini dilakukan untuk mempermudah proses penyesuaian sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan ke dalam segmen-segmen pasar yang sudah dipilih. Dalam hal ini, targeting sering disebut dengan
fitting strategy.
Sumber daya perusahaan tentunya terbatas. Terbatas dalam arti dana, sumber daya manusia, maupun aset. Sebab itu, perusahaan perlu melakukan pengalokasian sumber daya manusia secara efektif dan efisien. Efektif dalam arti memiliki tujuan yang jelas. Efisien dalam arti bisa dilakukan sesingkat mungkin.
Proses di atas harus dilakukan secara hati-hati. Ada yang bermaksud menghemat anggaran, tapi malah berujung pada proses bisnis yang tidak efektif. Padahal efektivitas dibutuhkan untuk memudahkan perusahaan mewujudkan visi bisnisnya. Sebab itu, segmennya harus jelas lebih dahulu. Ketidakjelasan segmen yang dibidik akan membuat kinerja perusahaan tidak efektif.
Bagaimana menguji agar segmen tersebut bisa jelas dan tepat bagi perusahaan? Berikut empat kriteria yang bisa dipakai untuk menguji segmen tersebut:
Kriteria pertama, perusahaan harus yakin lebih dulu apakah segmen pasar yang dipilih cukup besar. Artinya, pastikan bahwa segmen ytang dipilih adalah segmen pasar yang bagus dan menguntungkan.
Kriteria kedua, perusahaan perlu mengamati potensi pertumbuhan pasar. Perusahaan secara kontinu mengikuti perkembangan pasar. Termasuk melakukan prediksi ke depan. Semakin pertumbuhannya tinggi, segmen pasar itu semakin menjanjikan.
Kriteria ketiga, strategi targeting harus didasarkan pada keunggulan kompetitif perusahaan. Hal ini dilakukan agar perusahaan bisa mengukur apakah dirinya mampu menggarap segmen pasar yang sudah dipilih secara optimal atau tidak. Untuk memiliki keunggulan kompetitif itu, perusahaan paling tidak harus memiliki kapabilitas, kompetensi inti, dan keunggulan dalam melaksanakan diferensiasi. Perusahaan juga sebaiknya menganalisis apakah segmen pasar ini sesuai dengan tujuan jangka panjang perusahaan.
Kriteria keempat, segmen pasar yang ditarget harus disesuaikan dengan persaingan. Dalam hal ini, perusahaan perlu memahami intensitas di lanskap persaingan, seperti jumlah pemain, pemasok, dan halangan-halangan untuk memasukinya (
entry barriers).
Demikian apa itu targeting dan kriteria melakukan targeting yang benar. Sekadar catatan, konsep targeting di era New Wave Marketing bergeser ke communitisation. Di era Internet yang mengusung horisontalisasi di berbagai bidang, pemasar harus bisa masuk ke dalam komunitas-komunitas pelanggannya. Di sana, pelanggan saling berinteraksi dan memberikan rekomendasi. Pemasar tidak lagi secara satu arah menarget orang-orang itu. Pemasar dipanggil untuk masuk ke dalam komunitas, berinteraksi, bercakap-cakap, dan menggali apa yang menjadi kebutuhan terdalam komunitas tersebut. Namun, strategi targeting ini bukan berarti tidak berguna lagi. Strategi ini masih bisa digunakan untuk mempertajam fokus bisnis yang mau dijalankan.
Selanjutnya
http://www.onepromoshop.com/oneweb/i...ukan-targeting