
Stiker ganjil genap berhologram
TEMPO.CO,
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengatakan pengaturan lalu lintas dengan
sistem ganjil genap akan ditetapkan pada November 2013. Penentuannya, kata dia, menunggu datangnya bus-bus baru pada November.
"Pokoknya begitu bis datang, ganjil genap kita mulai," kata Jokowi di Senayan, Senin, 8 Juli 2013. Pertimbangannya, pemerintah ingin memastikan masyarakat memiliki transportasi alternatif jika sistem ganjil genap jadi diterapkan. "Kalau tidak, nanti yang separuh pengguna kendaraan pribadi itu mau pakai apa?" kata dia.
Jika pilihan transportasi umum sudah tersedia, barulah pemerintah berani menerapkan berbagai sistem pembatasan kendaraan pribadi seperti electronic road pricing (ERP), sistem ganjil genap, dan peningkatan tarif parkir. "Kan tidak bisa asal, dinas bilang siap tapi kalkulasinya mana? Kalau gagal kan yang dimarahin ya saya dan Pak Wagub," kata Jokowi.
Selain itu, pemerintah juga ingin mempercepat berjalannya proyek monorel dan mass rapid transit (MRT) supaya bisa memenuhi kebutuhan transportasi yang cepat dan nyaman bagi masyarakat Ibu Kota.
"Boleh punya mobil, tapi pakainya seminggu sekali saja dan keluar kota, biar Jakarta enggak macet," kata Jokowi disambut tawa peserta diskusi kewirausahaan di Kampus Pascasarjana Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Senin.
Berbagai program penanggulangan kemacetan dan transportasi umum, kata Jokowi, harus dipercepat untuk mengejar pesatnya penjualan mobil dan motor. "Bayangkan, setiap hari ada 440 mobil baru dan 1.400 motor baru, kalau tidak dikejar dengan program transportasi massal seperti apa macetnya," kata dia.