Energi Mode Internasional

Atmosphere

MODEL di pergelaran Antonio Berardi di Audi Fashion Festival (AFF) Singapura yang ditutup hari ini oleh pergelaran mode Emanuel Ungaro.

Bercita-cita menjadi fashion hub di ranah Asia, Audi Fashion Festival (AFF) Singapura semakin menunjukkan energinya. Pada tahun ketiganya, pekan mode Singapura itu berhasil mendatangkan para pembesar mode Eropa.

Missoni, Erdem, Antonio Berardi, dan Emanuel Ungaro menjadi highlight utama pesta mode yang dihelat sejak 13 Mei tersebut. Missoni membuka panggung mode Singapura dengan koleksi musim gugur dan musim dingin 2011.Angela Missoni, direktur kreatif Missoni, menghadirkan koleksi penuh warna dalam napas bohemian yang terinspirasi dari joie de vivreala Italia.

Di belakang Missoni, panggung Singapura tampil semakin elegan dengan koleksi desainer berdarah Inggris-Turki, Erdem Moralioglu. Dia adalah pemenang kompetisi mode British Fashion Council/ Vogue Designer Fashion Fund Award tahun lalu.

Seperti juga Missoni, Erdem tampil dalam palet pelangi, tetapi dalam ragam motif abstrak bergaya geometris. Sementara, desainer asal Italia Antonio Berardi sukses menampilkan “sisi lain” mode. Rancangannya yang kerap bernapas ethereal terlihat lebih solid di atas catwalk Singapura.

Mengandalkan permainan warna solid, layaknya hitam, merah, dan biru gelap, Berardi memikat ratusan pasang mata yang memenuhi tenda fashion di Ngee Ann City Civov Plaza -lokasi penyelenggaraan Audi Fashion Festival Singapura.

Berardi menunjukkan bahwa sesuatu yang sederhana bisa terlihat glamor hanya lewat detail. “Semua rancangan saya adalah mengenai detail,” ujarnya dalam konferensi pers.

Berardi menggunakan teknik draperi berlapis di bagian pinggul untuk membentuk siluet pinggul nan sensual.Berardi mengaku telah berhenti memberi tema tertentu pada koleksinya.

“Saya ingin koleksi yang saya hadirkan memiliki rasa yang tak lekang waktu. Karena itu, saya berhenti memberi tema tertentu pada koleksi saya,” ucapnya, sembari mengatakan koleksinya ditujukan bagi para wanita kontemporer yang gemar tampil klasik.

Kendati banyak menampilkan koleksi dari desainer Eropa, Audi Fashion Festival Singapura juga memastikan konten Asia tetap merupakan nadi utama. Barisan pelaku mode domestik Singapura juga dari negara-negara tetangga tampil dengan penuh energi. Brand lokal SingapuraAlldressup menunjukkan energinya lewat urban look nan modern.

Celana kulot mini berpadu dengan cape berhias pita. Adapun oversized dress dan blus berdetail ruffles tampil penuh warna. Didirikan pada 2005, Alldressup kini menjadi salah satu label yang mewakili wajah mode Singapura di dunia internasional. Saat ini Alldressup tersebar melalui jaringan ritel di 20 kota di seluruh dunia, termasuk di New York, Hong Kong dan Jepang.

Alldressup juga melakukan show dua kali setahun di New York dan Paris. Desainer dan pelaku domestik lain yang juga menyemarakkan panggung AFF Singapura adalah couturier Francis Cheong dan label mode Raoul. Dari Bangkok, Audi Fashion Festival Singapura juga menampilkan koleksi desainer Thailand Bhanu Inkawat dan Vitchukorn Chokedeeta-Weeanan dari Greyhound.

Tidak hanya parade busana, festival mode Singapura juga menunjukkan kepeduliannya kepada sesama. Di foyer fashion tent, Audi Fashion Festival Singapura menghadirkan pameran foto bertajuk “Calm In The Chaos” yang merupakan kolaborasi fotografer mode Russell James dan supermodel Jepang Tao Okamoto.

Dana yang terkumpul melalui pameran tersebut, semuanya disumbangkan untuk korban gempa Jepang melalui Mercy Relief. Panggung Audi Fashion Festival Singapura ditutup pada hari ini dengan koleksi dari rumah mode Prancis Emanuel Ungaro.

sumber

Terkait:

Menu