Pada perdagangan hari ini nilai tukar euro terhadap dollar AS masih bergerak dengan stagnan (11/9). Nilai tukar mata uang dari Eropa tersebut masih berada di kisaran paling rendah dalam 14 bulan belakangan terhadap dollar. Kondisi dollar AS saat ini masih berada dalam momentum menguat sehingga meskipun euro sudah jenuh jual masih sulit untuk mengalami rebound.
Euro terjebak dalam pola melemah sejak Kamis pekan lalu akibat keputusan bank sentral Eropa menurunkan suku bunga acuannya. Suku bunga acuan di kawasan euro diturunkan oleh ECB menjadi 0.05 persen. Suku bunga ini merupakan yang paling rendah sepanjang sejarah dan juga yang terendah di dunia.
Keputusan ECB untuk menurunkan suku bunga acuan tampak bertolak belakang dengan kebijakan moneter Fed. Bank sentral Amerika Serikat tersebut justru telah memberikan sinyal akan menaikkan suku bunga acuan dalam waktu dekat. Hal tersebut yang mengakibatkan euro terus tertekan terhadap dollar AS.
Hari ini mata uang euro berada pada posisi 1.2915 dollar AS. Euro mengalami penurunan tipis saja dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan dini hari tadi yang ada di level 1.2917 dollar. Hari Selasa kemarin euro sempat terpuruk ke level 1.2859 dollar AS yang merupakan posisi paling rendah sejak tanggal 10 Juli 2013.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan nilai tukar euro terhadap dollar AS pada perdagangan hari ini akan cenderung mengalami penurunan lanjutan meskipun masih terbatas. Mata uang euro tersebut berpotensi untuk mengalami pergerakan pada kisaran 1.2870 � 1.2950 dollar.