FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Internasional Baca berita dari seluruh mancanegara untuk mengetahui apa yg sedang terjadi di dunia. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() Puluhan ribu orang berunjuk rasa di kota-kota besar di lima benua untuk menyatakan solidaritas kepada warga yang berpawai di seluruh Perancis, Minggu (11/1). Mereka bangkit satu suara untuk solidaritas menentang aksi teror di mana pun di dunia. Pascal S bin Saju Di Eropa, pawai demonstran terbesar terjadi di Berlin, Jerman. Setidaknya 18.000 orang berpawai mengenakan kaus bertuliskan ”Pos Pemeriksaan Charlie Hebdo”. Kata-kata itu merujuk pada Pos Pemeriksaan Charlie pada era Perang Dingin yang memisahkan Jerman. Sementara di Brussels, kartunis terkenal Belgia, Philippe Geluck, berada di antara kerumunan 20.000 orang yang menentang aksi terorisme. Ia menuturkan, dirinya bergabung dalam aksi demi mengenang para sahabat yang tewas dalam serangan di mingguan satire Charlie Hebdo di Paris. ”Saya tahu komunitas Muslim merasa terluka dan dipermalukan oleh kartun ini (yang termuat di Charlie Hebdo. Namun, mereka tidak bermaksud mengirim pesan kepada Islam, tetapi kepada kaum fundamentalisme,” katanya. Paris, ibu kota Perancis, baru saja dilanda serangan teroris yang menyebabkan 17 orang tewas dan belasan orang lain terluka. Serangan pertama terjadi di kantor mingguan satire Charlie Hebdo, Rabu (7/1), menyebabkan 12 orang, kebanyakan wartawan, tewas. Penembakan lain terjadi sehari kemudian. Polisi dan tentara anti teror mengejar dua terduga penyerang Charlie Hebdo. Seorang perempuan polisi tewas ditembak. Upaya perburuan berakhir pada Jumat lalu dengan tewasnya dua penyerang Charlie Hebdo, Said dan Cherif Kouachi, serta penyandera sebuah toko swalayan, Amedy Coulibaly. Namun, empat sandera warga sipil di toko swalayan ditemukan tewas. Gelombang massa demonstran juga terjadi di London, Inggris. Setidaknya 2.000 orang mengalir ke lapangan Trafalgar. Selain ingin menunjukkan solidaritas kepada warga Perancis atas serangan ke Charlie Hebdo, massa juga mengenang teror yang menewaskan 52 orang, 10 tahun silam, pada jaringan transportasi umum di kota itu. Pawai damai untuk menentang aksi teror juga terjadi di Madrid, Spanyol. Insiden di Paris mengingatkan mereka akan serangan teroris pada jaringan kereta api di kota itu pada 11 Maret 2004 yang menyebabkan 191 orang tewas. Mereka mengecam aksi terorisme di mana pun berada. Seorang gadis remaja mengusung plakat bertuliskan, ”Saya Muslim, tetapi saya bukan teroris”. Barisan massa dengan semangat yang sama tampak di Washington dan Boston, Amerika Serikat; Montreal dan Toronto, Kanada; Roma, Italia; Vienna, Austria; Moskwa, Rusia, Buenos Aires, Argentina; Istanbul, Turki; Beirut, Lebanon; Ramallah, Tepi Barat, Palestina; Sydney, Australia; dan Tokyo, Jepang. Dunia bersatu dalam semangat menentang terorisme. Di Perancis, aksi pawai damai menentang terorisme diikuti sekitar 4 juta orang. Menteri Dalam Negeri Perancis Bernard Cazeneuve mengatakan, konsentrasi massa terbesar terjadi di Paris. Tak kurang dari 1,5 juta orang berkumpul di Plaza Republik (Place de la Republique). Sebanyak 2,5 juta orang berpawai di kota-kota besar lain di Perancis. HeningSebagian besar aksi itu berlangsung dalam suasana hening dan penuh hormat untuk menunjukkan rasa dukacita, ketakutan, dan rasa terguncang mereka atas serangan mematikan ke majalah satire itu. ”Para demonstran yang tersebar di daerah jauh lebih besar daripada rute yang telah direncanakan sebelumnya,” ujar Cazeneuve. ”Hari ini Paris menjadi ibu kota dunia. Seluruh negeri kita akan bangkit dan menunjukkan sisi terbaiknya,” kata Presiden Perancis Francois Hollande. Dua insiden berantai di Paris itu merupakan yang terburuk di Eropa sejak 57 orang tewas dalam serangan terhadap sistem transportasi London pada Juli 2005. Ketika itu, empat ledakan besar terjadi di tiga jalur kereta bawah tanah dan sebuah bus di kota London akibat serangan teroris. Guncangan emosi atas serangan ke Charlie Hebdo dan kenangan akan serangan London mendorong massa berpawai di Perancis dan sejumlah kota besar di Eropa untuk mengecam terorisme. Mereka menyerukan agar para pemimpin mengerahkan seluruh daya memburu teroris. Gelombang massa di Paris untuk melawan ekstremisme juga diikuti 40 pemimpin dunia. Dua pemimpin yang berseteru, yakni Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, juga hadir. Pawai besar itu ”belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Cazeneuve. |
#2
|
|||
|
|||
![]()
Ane mah Mau Nitip Lapak aja lah..... Betewe Sory ya.. daripada gak ngomen
Ane baca trit ente ko aslinya, Kocakk hahahhahah.ah.ah.a... Spoiler for Obat untuk atasi Penyakit Degeneratif:
|
![]() |
|
|