
Bernama.com
Presiden Jokowi dan Chairman Proton Mahathir Mohammad saat berkunjung di pabrik Proton seperti foto yang dimuat di Bernama.com (5/2/2014).
Pihak industri otomotif asal Malaysia,
Proton, belum pernah menyampaikan minat kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal untuk berinvestasi di Indonesia. Investasi industri otomotif tidak mudah karena harus bersaing dengan industri otomotif yang sudah lama berinvestasi. Hal itu disampaikan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani di Jakarta, Minggu (8/2). ”
Proton belum pernah menyampaikan minat berinvestasi di Indonesia atau mendaftar izin prinsip,” katanya.
Menurut Franky, perusahaan otomotif yang mau berinvestasi tentu akan melakukan tes pasar. ”Ada juga perusahaan otomotif Tiongkok yang mau investasi di Indonesia,” katanya.
Tentu tidak mudah bagi perusahaan otomotif yang baru berinvestasi bersaing dengan perusahaan otomotif berskala global yang sudah menguasai pasar selama ini.
Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, hingga saat ini belum ada pemrosesan rencana investasi
Proton di Kementerian Perindustrian. ”Saat ini, prosesnya belum sampai ke kami (Kementerian Perindustrian),” ujar Saleh.
Seperti diberitakan,
Proton berencana berinvestasi di Indonesia. Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengusulkan
Proton menjadi mobil resmi ASEAN. Presiden Joko Widodo dan PM Najib Razak menyaksikan penandatanganan antara
Proton Holding Bhd dan PT Adiperkasa Citra Lestari yang dipimpin AM Hendropriyono.
Saleh menuturkan, penandatanganan nota kesepahaman kerja sama itu terkait studi kelayakan untuk jangka enam bulan. Studi kelayakan itu akan mengkaji layak atau tidak layak rencana investasi tersebut.
Halaman selanjutnya »