
Reuters
Presiden Joko Widodo di pabrik mobil Proton Malaysia.
-Ada hal menarik dari kunjungan Presiden Joko Widodo ke Malaysia, yakni
Proton, perusahaan pembuat mobil asal Malaysia, akan berinvestasi di Indonesia. Dalam kunjungannya ke kantor pusat
Proton, Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menyaksikan penandatanganan memorandum kesepahaman (MOU) antara
Proton Holding Bhd dan PT Adiperkasa Citra Lestari yang dipimpin AM Hendropriyono, mantan Kepala Badan Intelijen Negara.
Penandatanganan MOU yang disaksikan Presiden Jokowi itu sempat memunculkan salah paham bahwa Indonesia berniat membuat mobil nasional dengan
Proton.
Namun, kesalahpahaman itu langsung diluruskan oleh Menteri Perdagangan Rachmat Gobel. Ia menegaskan, penanaman investasi
Proton di Indonesia adalah hal yang biasa, sama seperti perusahaan pembuat mobil lainnya yang menanamkan investasi di Indonesia.
Kesalahpahaman itu muncul karena di dalam MOU itu disebutkan bahwa
Proton dan Adiperkasa akan membuat mobil resmi ASEAN. Tidak ada yang salah dengan keinginan membuat mobil resmi ASEAN, tetapi perlu disadari dari awal bahwa mencapai itu tidaklah mudah.
Dalam kaitan itulah, dari awal kita harus memastikan bahwa
Proton dan Adiperkasa tidak mendapatkan keistimewaan, atau bahkan mendapatkan subsidi, dari Pemerintah Indonesia untuk mencapai apa yang disebut sebagai mobil resmi ASEAN.
Hal itu sengaja dikemukakan karena juga tidak mudah bagi perusahaan otomotif baru bersaing di Indonesia. Perusahaan pembuat mobil asal Jepang dan Korea Selatan yang jauh lebih dulu menanamkan investasi di Indonesia tentu bukan lawan yang mudah disaingi.
Halaman selanjutnya »
Halaman
12