Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 20th February 2015
Gusnan's Avatar
Gusnan Gusnan is offline
Moderator
 
Join Date: Jun 2013
Posts: 27,623
Rep Power: 49
Gusnan memiliki kawan yg banyakGusnan memiliki kawan yg banyakGusnan memiliki kawan yg banyak
Default Kisah Para Pemburu Angpau di Perayaan Imlek

Perayaan Imlek lekat dengan kebiasaan pemberian angpau. Hal ini menarik para pemburu angpau, seperti yang terlihat di sebuah wihara di Jalan Kemenangan III, di Glodok, Taman Sari, Jakarta Barat.

Sejak Kamis (19/2/2015) pagi, Yayasan Vihara Dharma Jaya Toasebio itu didatangi puluhan orang yang menunggu pembagian angpau. Rata-rata mereka perempuan paruh baya bersama anak kecil berpakaian lusuh.

Di depan wihara ini, mereka duduk di sisi kiri dan kanan pintu masuk, menunggu warga yang usai berdoa di wihara. Nilai nominal angpau yang diberikan bervariasi, mulai dari pecahan Rp 2.000, Rp 5.000, sampai Rp 10.000.

Pemburu angpau ini cukup tertib menunggu giliran diberi angpau, meski kadang sorak ramai mulai terasa ketika mengetahui angpau yang hendak diberikan akan habis. Namun, petugas kepolisian dan hansip sudah berjaga di depan wihara tersebut.

Sri, perempuan berusia 50 tahun, mengaku sudah sejak pagi pada pukul 06.00 menanti di depan wihara. Menurut Sri, angpau yang diterima sudah Rp 25.000. "Tapi, sekarang boro-boro banyak," ujar Sri, dengan wajah cemberut, Kamis pagi.

Dia mengakui, pemberian angpau sejak tahun 2012 kemarin menurun dibandingkan tahun sebelumnya. "Dulu mah bisa sampai Rp 200.000-Rp 300.000. Sekarang sedikit," ujar Sri.

Menunggu angpau merupakan selingan ibu dua anak itu untuk menyambung hidup. Sehari-hari, Sri biasa memulung botol bekas.

Sarmila (55), pemburu angpau lainnya, mengaku sudah mengubah pola untuk mencari tambahan pada hari libur ini. Wanita yang biasa bekerja mencuci dan menyetrika untuk orang lain itu memilih keliling di sekitar kawasan Glodok untuk mendapat angpau.

"Ibu sudah tahu, sekarang sejak 2011 nih makin pelit. Nunggu depan wihara gini dapat duitnya dikit. Mending ibu keliling," ujar Sarmila.

Dia mengaku, keliling di kawasan Glodok sambil menegur sapa warga keturunan Tionghoa adalah "jurus baru"-nya untuk mendapatkan banyak angpau. "Asal sopan. Sehari ini kalau keliling bisa Rp 350.000 sampai sore," ujar Sarmila.

Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 07:18 PM.


no new posts