Halaman 1 dari 2
Jakarta - Jarum jam belum menunjukkan pukul 09.30 WIB saat seratusan orang berkumpul pagi-pagi di aula Masjid Al-Wiqoya, Jakarta Selatan. Laki-laki dan perempuan duduk rapi di hadapan seorang ustad yang sedang berceramah tentang ruqyah.
Ustad Sahal Khan, begitu ustad itu biasa disapa. Ia merupakan praktisi ruqyah yang telah berpraktik sejak 11 tahun silam. Ia rupanya tengah memberi ceramah atau pembekalan sebelum masuk ke sesi ruqyah itu sendiri.
Memasuki sesi ruqyah, peserta mulai khusyuk dengan dirinya masing-masing. Praktik ini biasa disebut ruqyah masal.
Pertama-tama peserta diminta meluruskan niat oleh sang ustad. Niat untuk terbebas dari segala jin atas izin Allah SWT. Panitia juga sebelumnya sempat membagikan kantong plastik jaga-jaga jika nanti peserta ada yang mual kemudian muntah.
Doa yang dibacakan sang ustad yaitu ayat kursi, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas, dan Al-Fathihah dengan pola tertentu. Sesekali peserta diminta meniup telapak tangan mereka kemudian diusapkan ke seluruh badan mereka sendiri.
Pada sesi pertama belum ada reaksi. Peserta masih khusyuk dengan diri masing-masing. Baru di kesempatan kedua, beberapa terlihat ada yang mulai muntah atau sekedar mual-mual. Menurut ustad Sahal, mual, kepala berat, gemetar, merupakan gejala-gejala umum yang kerap ada saat ruqyah berlangsung.
Jika tak merasakan apa-apa saat ruqyah bisa jadi tidak fokus atau memang tidak ada jinnya. Saat itu ada dua orang menarik perhatian. Keduanya nampak berteriak-teriak histeris dan sesekali menantang ustadnya dengan ucapan tertentu.
Next