Halaman 1 dari 2

Foto: AFP
Moskow, - Spekulasi bernada serius maupun nyeleneh mengenai 'menghilangnya' Presiden Rusia Vladimir Putin, beredar luas di dunia maya.
Selain rumor bahwa Putin meninggal, banyak pula yang menyebut Putin sakit keras. Ada pula yang menyebut Putin tengah dalam masa pemulihan usai operasi plastik yang dijalaninya. Bahkan ada pula yang nyeleneh dengan menyebut Putin bergabung dengan kelompok militan ISIS.
Sejumlah pakar menganalisa munculnya berbagai rumor mengenai Putin tersebut. Seperti dilansir
Vox.com, Jumat (13/3/2015), ramainya kabar burung tersebut sebenarnya, menunjukkan kegelisahan warga Rusia atas apa yang akan terjadi jika Putin benar-benar sakit parah atau bahkan meninggal.
Ini dikarenakan selama ini, kekuasaan sangat terpusat pada dirinya semata. Akibatnya, tak ada rencana penunjang jika dia tiba-tiba tak mampu lagi memerintah. Sistem pemerintahan yang bergantung pada kesehatan satu orang seperti ini, tentu saja sangat rapuh, dan kerapuhan atau kelemahan itu merupakan hal yang menakutkan.
Periset di University of Pittsburgh, Sean Guillory mengatakan, rumor-rumor tersebut "bicara banyak" soal ketakutan dan kesenangan banyak orang di waktu yang bersamaan. "Sebagian warga Rusia mungkin ingin Putin pergi -- tapi takut akan apa yang terjadi jika dia benar pergi," tutur Guillory.
Analis lainnya, Hannah Thoburn dari The Brookings Institution, sependapat dengan hal itu. Menurutnya, ramainya rumor tersebut terkait dengan masalah yang mungkin timbul akibat hanya memiliki satu figur sentral saja.
Dia pun mencontohkan, bahwa jika Presiden Amerika Serikat dan Kanselir Jerman mendadak jatuh sakit atau meninggal, akan ada cara-cara lain untuk suksesi. Bahkan instrumen pemerintah lainnya bisa mengisi kekosongan jabatan tersebut sebelum ada penggantinya.
Next