Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Misteri, Horror, Supranatural

Misteri, Horror, Supranatural Yuk baca cerita horor, lihat dan share penampakan mahluk gaib disini. Boleh juga membuka konsultasi ramalan,tarot dan sejenisnya

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 13th April 2015
Gusnan's Avatar
Gusnan Gusnan is offline
Moderator
 
Join Date: Jun 2013
Posts: 27,623
Rep Power: 49
Gusnan memiliki kawan yg banyakGusnan memiliki kawan yg banyakGusnan memiliki kawan yg banyak
Default Tradisi Betawi Saat Bangun Rumah Agar Tak Dimasuki Hantu





Butuh beberapa syarat, termasuk perhitungan yang berporos alam gaib.



Bentuk rumah Betawi di Setu Babakan.Di kawasan Jakarta Selatan, tepatnya di Setu Babakan, Kecamatan Jagakarsa terdapat Perkampungan Budaya Betawi. Oleh pemerintah DKI Jakarta, wilayah ini dijadikan Cagar Budaya Betawi. Di sana, dapat disaksikan kesenian dan budaya Betawi. Salah satunya yang masih dapat ditemui adalah rumah adat Betawi.


Di perkampungan Setu Babakan saat ini sudah ada 75 rumah Betawi yang dibangun di tanah seluas 200 hektare. Nantinya, akan dibangun kembali sebanyak 300 rumah tambahan.

Dalam tradisi Betawi, membangun rumah adalah pekerjaan yang penting. Maka dibutuhkan beberapa persyaratan. Selain syarat dana yang cukup, terdapat syarat lain berupa perhitungan yang berporos pada alam gaib.

Perhitungan ini dilakukan oleh orang “pintar”, yaitu seorang Kiai yang salah satu bidang keahliannya adalah ilmu falak. Dengan ilmu yang milikinya, Kiai ini akan memberi nasehat. Hal-hal yang dihitung adalah lahan tempat pembangunan, arah rumah dan mulainya pembangunan.

Arah rumah di beberapa daerah Betawi biasanya dihubungkan dengan keberadaan naga besar. Pada dasarnya bagi orang Betawi, rumah dapat dibangun dimana saja asal lahan itu miliknya. Namun ada tradisi untuk menghindari membangun pada lahan tertentu. Tidak boleh membangun rumah di atas tanah yang dikeramatkan dan tidak boleh membangun rumah untuk anak di sebelah kiri rumah orangtua.

“Jika tradisi ini dilanggar maka keluarga yang menempati rumah akan terus menerus kekeringan, susah rezeki atau sakit-sakitan,” kata Indra Sutrisna, anggota tim Perkampungan Betawi ketika ditemui VIVA.co.id, di Setu Babakan.

Jika perhitungan selesai, maka direncanakan dan dilaksanakan upacara pra-pembangunan. Langkah awal yakni mengumpulkan sanak saudara untuk bermusyawarah membicarakan pembangunan dan jenis rumah yang akan dibangun.
Tradisi unik
Tradisi Betawi mengenal tiga jenis rumah yaitu Gudang, Joglo dan Bapang. Sanak-saudara diharap dapat membantu meringankan beban biaya. Dengan pertemuan itu diketahui apa saja yang sudah tersedia dan segala sesuatu yang harus dipersiapkan.

Dahulu, pertemuan seperti itu disebut andilan dan di antara mereka akan menyanggupi membantu sesuai dengan kemampuannya. Ada yang memberikan pohon yang ada di kebunnya untuk dijadikan tiang atau papan. Artinya pohon itu nantinya akan ditebang dan dijadikan bahan bangunan.
Ada pula yang membantu menyediakan genteng dan lain sebagainya. Ini menunjukkan bahwa sifat musyawarah dan gotong-royong sudah sangat mendarah daging bagi masyarakat Betawi.

Setelah hari pembangunan ditentukan, maka lahan itu diukur lalu diuruk untuk menambah ketinggiannya.

Kegiatan ini disebut membuat batur atau baturan. Sementara itu ahli bangunan yang disebut tukang sudah memulai kerjanya membuat tiang guru, pondasi, kuda-kuda, pengeret, penglari, papan nok, kaso,
ander, siku, ragam hias dan lainnya.

“Beberapa jenis pohon atau kayu yang digunakan sebagai bahan bangunan dalam tradisi Betawi telah dimaknai atau ditamsilkan sesuai dengan hubungan timbal balik manusia dengan alam,” urai Indra.

Bahan bangunan dari kayu biasanya dari pohon buah-buahan yang sudah tua dan tidak produktif lagi. Pohon itu antara lain nangka, duren, kecapi, jamblang, cempaka, jengkol, dsb. Jenis kayu nangka karena warnanya kuning, tidak boleh digunakan membuat drompol (bagian bawah kusen pintu atau bagian bawah lainnya). Jika kayu ini dilangkahi akan mengakibatkan sakit kuning.
Kayu nangka utamanya digunakan sebagai tiang guru, dinding rumah dan pintu panel berukir. Komposisi kayu nangka dan kayu jamblang akan jauh lebih indah jika diambil bagian paling tengahnya.

Jenis kayu cempaka sebaiknya dipakai untuk kusen pintu bagian atas. Ini mempunyai makna tertentu yaitu agar pemilik rumah senantiasa dihormati dan disenangi tetangga. Sedangkan jenis kayu asem dipantang digunakan sebagai bahan bangunan. Sifat asem ditafsirkan akan memengaruhi harmonisasi antara pemilik rumah dengan tetangganya. Jika memakai kayu asem, rumah berkesan kumal, gersang dan tidak berwibawa.

Agar kayu yang digunakan dapat awet atau tahan lama maka kebiasaan orang Betawi merendam kayu-kayu itu di empang atau di comberan. Perendaman kayu paling cepat satu bulan, direndam lebih lama akan lebih bagus kualitasnya.
Selanjutnya --->>> Garam tolak Hantu


12 >>>

Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 09:47 AM.


no new posts