FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Nasional Berita dalam negeri, informasi terupdate bisa kamu temukan disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Sumber foto : Sahlan Ake/Teropong Senayan Prof Ikrar Nusa Bhakti, Ahli Politik LIPI Baca Juga Jokowi Bisa Jadi Pemimpin Yang Mengkhianati Rakyat ![]() Ketua Badko HMI Sulselbar Desak Jokowi Mundur ![]() Tommy Soeharto 'Bela Habis' Jokowi ![]() 'Megawati, Anda Lupa Keunggulan Jokowi Selama Ini di Pencitraannya' ![]() Liar, Serangan Mega Terhadap Jokowi ![]() JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Inilah peringatan keras Ikrar Nusa Bhakti kepada Megawati dan PDIP. Lantaran terus merendahkan Presiden Jokowi, Ikrar menuding Megawati menghina simbol negara dan arogan. "Dia (Jokowi-red) presiden RI yang harus dihargai dan dijaga martabatnya. Bukan jongos yang harus tunduk pada ndoro (tuan dan nyonya) para pimpinan partai!," ujar Ikrar kepada Teropong Senayan, Sabtu (11/4/2015) di Jakarta. Ikrar yang juga Guru Besar Riset Pusat Penelitian Politik LIPI ini menegaskan seorang presiden, siapa pun dia, tukang mebel atau petugas partai, adalah pilihan rakyat. Bahkan legitimasi politiknya jauh lebih tinggi dibanding para pemimpin partai. Dia menunjukkan Jokowi-JK meraup sekitar 70.633.576 suara pemilih (dengan perolehan suara sebanyak 53,15%) saat pilpres 2014. Sedang sejumlah pimpinan partai perolehan suaranya tak sampai 100 ribu saat mengikuti pemilihan legislatif. Ikrar menyesalkan saat pidato membuka Kongres IV PDIP di Bali, Ketua Umum PDIP Megawati masih saja merendahkan derajat Presiden Jokowi. Apalagi sebelumnya Mega sering menyebut Jokowi sebagai petugas partai. "Tiadanya ucapan Megawati yang menyebut Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla adalah penghinaan atas simbol-simbol negara! Megawati tidak memberikan pendidikan politik yang baik pada generasi muda Indonesia yang harusnya menghormati presiden dan wakil presidennya," papar Ikrar. Seperti diketahui Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla memang hadir saat pembukaan Kongres IV PDIP yang berlangsung hari Kamis (9/4/2015) di Inna Beach Hotel, Sanur, Bali. Jokowi hadir mengenakan jaket warna merah. Hanya saja sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan, Presiden Jokowi tidak diberi kesempatan untuk memberikan pidato atau sambutan. Padahal, Jokowi yang hanya kader biasa PDIP, berpidato saat hadiri Kongres Partai Hanura |
![]() |
|
|