FAQ |
Calendar |
![]() |
|
News Semua berita yg terjadi di dunia internasional ataupun lokal diupdate disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Bekasi - Secara fisik, antara beras asli dan beras plastik memang sulit dibedakan. Meski begitu, bila diperhatikan lebih detail perbedaan akan tampak terlihat jelas. Berdasarkan keterangan Kepala Bagian Pengujian Laboratorium Sucofindo, Adisam ZN, perbedaan tersebut terlihat dari beberapa ciri antara lain warna, bentuk dan tekstur. Dia mengatakan, pendeteksian secara dini dapat dilihat dari fisik beras dan konsumen yang terbiasa memasak beras akan mudah membedakannya. "Di ujung beras asli ada lengkungan dengan sudut kemiringan yang membulat sedangkan beras palsu, sudut lebih tajam," ungkapnya. Selain itu, kata dia, terdapat bekas-bekas sekam atau kulit padi yang tertinggal. Dan apabila direndam di dalam air akan ada larutan berwarnaa putih susu atau biasa disebut air tajin. "Atau saat diletakkan di kertas putih, beras palsu bentuknya tampak tidak alami," ujarnya. Meski begitu, kandungan protein beras plastik ini sangat tinggi 7,38% terdapat sampel satu dan protein adalah 7,68% sampel dua. "Kami dari Lab Sucofindo, menerima hanya dua sampel saja. Sucofindo siap membantu masyarakat apabil ditemukan beras serupa," ujarnya. Setelah dilakukan pengumuman uji laboratorium oleh PT Sucofindo, siang ini ada warga mengadu terkait penemuan beras plastik. Warga bernama Agatha Fransisca (17) ini mengadu ke Kantor Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Bekasi. Gadis yang bermukim di Kelurahan Rawa Pasung, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi ini menemukan peredaran beras plastik dan sudah dikonsumsinya selama kurang lebih 2 bulan. "Beras dibeli di Toko Sakura, daerah Harapan Baru, Kota Bekasi," kata Agatha, Kamis (21/5). Dirinya menyadari setelah, beras yang dikonsumsinya memiliki ciri-ciri fisik yang identik dengan beras plastik. "Awalnya belum curiga tapi setelah mendengar dan membaca media massa, punya ciri yang sama. Jadi, sisa airnya berlendir atau lengket setelah dimasak," katanya. Agatha mendatangi Kantor Pemkot Bekasi dengan membawa bukti-bukti yang dimilikinya dan diserahkan kepada Disperindagkop Kota Bekasi. |
![]() |
|
|