FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Food Beverage Tempat mencari resep,tips dan diskusi makanan enak di berbagai tempat |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Sajian daging bakar ala Texas di Holy Smokes. Jakarta - Daging panggang atau barbecue bukanlah makanan yang asing untuk lidah masyarakat Indonesia. Menu daging panggang sering dijumpai di acara-acara keluarga Indonesia. Sejumlah restoran di kota-kota besar Indonesia juga tidak sedikit yang menjadikan daging bakar sebagai menu andalannya. Tak terkecuali restoran Holy Smokes. Namun, restoran ini mengklaim menawarkan sajian daging bakar yang berbeda. Holy Smokes yang merupakan restoran di bawah bendera Ersons Foods itu membawa daging bakar ala Texas, Amerika Serikat. "Slow-smoked adalah teknik memasak daging dengan cara dibakar menggunakan kayu buah selama kurang lebih 13-14 jam," kata chef sekaligus pemilik restoran, Albert Wijaya, di kawasan Wolter Monginsidi, Jakarta Selatan, Jumat (10/7). Albert menjelaskan, teknik masak slow-smoked membantu membuat rasa renyah di luar, daging bakar, dan lembut di dalam. Tidak hanya teksturnya yang membuat daging mudah dikunyah, cita rasa dan aromanya juga tak kalah menggoda. Daging yang digunakan untuk setiap menu di Holy Smokes didatangkan dari Jepang, yaitu wagyu. Demikian juga bumbu-bumbunya, yang merupakan racikan delapan bumbu herbal spesial yang enggan diungkap oleh Albert. Menu andalan di Holy Smokes adalah Smokey Beef Brisket. Daging bagian bawah rusuk yang dikenal sulit untuk disantap itu, berhasil dibuat meleleh dalam mulut berkat teknik memasak slow-smoked. Selain Smokey Beef Brisket, Holy Smokes juga menjadikan southern style Beef Ribs sebagai signature dish-nya. Menu ini diakui Albert sebagai makanan favoritnya. Daging yang menempel di tulang iga tersebut dibakar dan diasapi selama empat jam sehingga menghasilkan daging yang empuk sekaligus kenyal. Texas Short Ribs juga tak kalah nikmat dibandingkan dua menu sebelumnya. Daging iga diasapi selama enam jam dengan temperatur rendah. Hasil dalam pengasapan semacam ini adalah daging yang sangat lembut. Holy Smokes juga mempunyai signature side dish berupa onion straws yang terbuat dari bawang bombay. Jika bawang bombay umumnya disajikan dalam bentuk lingkaran, oleh Holy Smokes, bawang bombay dipotong pipih-pipih kemudian digoreng hingga renyah. Tekstur renyah dari onion straws ini menjadi pelengkap yang pas untuk kelembutan daging bakar. Di samping menu-menu tersebut, Holy Smokes juga memiliki menu reguler berupa mac and cheese, baked beans, macaroni salad, green salad, coleslaw, serta homecut fries and corn. Holy Smokes tidak hanya menjadi restoran yang menyajikan kualitas makanan yang prima. Dari segi pelayanan, restoran yang merupakan adik dari restoran The Holy Crab itu juga cukup inovatif. Holy Smokes berinovasi dalam hal teknik pelayanan. Para pengunjung restoran ini, harus memesan sendiri makanan yang ingin disantapnya, ke meja kasir. Kasir akan memberikan alat panggil berwarna hitam. Fungsi alat ini adalah memberitahu kepada pemesan, kapan makanannya siap. Jika pesanan sudah tersedia, pager secara otomatis akan bergetar dan berkedip-kedip. Itu tandanya, pemesan harus segera mendatangi pick up point untuk mengambil makanannya. Holy Smokes juga mengusung tema self-service untuk minuman. Pengunjung harus meracik sendiri minuman yang ingin dinikmati. Beberapa mesin minuman seperti lemon tea, lemonade, dan teh tersedia tak jauh dari pick up point. Dengan harga mulai dari Rp 80.000-Rp278.000, Holy Smokes merupakan restoran yang menarik untuk berkumpul bersama keluarga, kerabat, kolega, dan teman. |
![]() |
|
|