FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Food Beverage Tempat mencari resep,tips dan diskusi makanan enak di berbagai tempat |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Sate Pak Pong Menu makanan berbahan daging kambing memang selalu menarik untuk dicicipi. Jika sedang mudik ke Daerah Istimewa Yogyakarta, tidak ada salahnya untuk menghadiahi diri makan di rumah makan daging kambing legendaris, Sate Klathak Pak Pong Asli. Berada di daerah Wonokromo, Bantul, rumah makan Sate Pak Pong sangat harum. Terbukti dari beberapa meter sebelum mobil parkir, hawa bakaran daging kambing sudah meruap. Datang setelah waktu adzan Maghrib berkumandang, beberapa meja bertaplak plastik warna merah sudah penuh terisi. Masuk ke rumah makan daging kambing tentu hati selalu berdebar. Selain karena takut makan berlebih, rasanya tidak rela jika harus makan dengan rogohan kocek yang terlalu dalam. Namun, kekhawatiran itu sirna sudah. Setelah melihat daftar menu, harga makanan di Sate Pak Pong hanya sekitar Rp 25.000-an. Langsung saja beberapa menu khas dipesan, seperti Sate Kambing, Tongseng Kambing dan Sate Klathak. Sekitar 10 menit pesanan tiba. Gundukan nasi putih di piring langsung 'menangis minta disuap'. Yang pertama dicoba adalah menu Sate Kambing. Kalau di Jakarta menu Sate Kambing disajikan dengan tusukan, di Sate Pak Pong menu tersebut disajikan terpotong-potong dadu di atas piring berukuran sedang. Bumbu kecap dan irisan kol tidak lupa menghiasi. Saat disuap, daging kambing terasa juicy dan dibakar dengan pas sehingga tidak mengeluarkan bau prengus meski hanya dibumbui dengan kecap manis. Menu kedua yang dicoba adalah Tongseng Kambing. Pilihan daging kambing yang digunakan mirip dengan menu Sate Kambing, hanya saja menu ini ditambahi kuah manis gurih khas tongseng. Walau demikian, menu Tongseng Kambing tetap tampil dengan karakternya. Daging kambingnya terasa lembut menyatu dengan kuah tongsengnya. Terakhir adalah menu Sate Klathak. Jujur, sempat sangsi saat melihat tampilannya, karena belum pernah merasakan Sate Klathak sebelumnya. Dalam satu piring disajikan dua sate berukuran lumayan besar dengan tusukan besi yang gagah. Warna dagingnya putih kecoklatan, tanda tidak ditambahi bumbu apapun saat dibakar. "Ini hanya dibakar dengan bumbu racikan kami dan jeruk nipis," jawab sang pelayan ketika ditanya mengapa Sate Klathak tampil demikian. Rasa penasaran pun membuat mulut menggigit dan merobek Sate Klathak ini dari tusukannya. Benar saja, sejuta rasa gurih, asam dan manis yang segar langsung mengucur dari sate dengan tampilan minimalis ini. Rasa dagingnya renyah dan empuk ketika dikunyah. Bagi penggemar masakan daging kambing dengan rasa tidak terlalu medok, menu ini pantas dicoba. Demi menambah rasa, cabe rawit pun dikunyah. Rumah makan Sate Pak Pong memang tidak menyediakan acar, hanya cabe rawit segar yang ditaruh di mangkuk. Hampir setengah jam waktu berlalu dan Es Jeruk sudah tandas ke dasar gelas. Seluruh menu daging kambing untuk makan tiga orang hanya perlu dibayar dengan harga Rp 120.000-an. Perut kenyang hati pun senang. Terkait:
|
![]() |
|
|