Pesawat Kepresidenan Amerika Serikat, Air Force One. (Reuters)
Washington - Protokoler Gedung Putih meradang dan menegur keras petugas Kenyan Airways karena membocorkan jadwal kedatangan dan kepergian Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama di Kenya. Obama dijadwalkan akan bertolak ke Kenya pada akhir minggu ini dan diteruskan mengunjungi Ethiopia.
Sesuai prosedur standar Gedung Putih, kedatangan atau kepergian Air Force One yang mengangkut Obama baru akan diumumkan pada publik atau otoritas bandara sekitar 40 atau 50 menit sebelumnya.
Kebocoran jadwal Obama ini akibat surel yang dikirimkan oleh petugas Kenyan Airways pada dua otoritas bandara Jomo Kenyatta dan Wilson pada 13 Juli. Dalam surel tersebut disebutkan secara detil jadwal kedatangan dan kepergian Obama. Disebutkan juga dua bandara tersebut akan ditutup karena kedatangan Air Force One.
Selain otoritas bandara Jomo Kenyatta dan Wilson, surel tersebut akhirnya menyebar ke surel pribadi karyawan sejumlah maskapai bahkan hingga ke surel kadet sekolah penerbang Wilson di Nairobi. Lebih parahnya, awal minggu ini sebuah agen travel di Johannesburg di Afrika Selatan mengirimkan surel tersebut pada pelangannya dengan subyek "Info on Obama visit to Kenya."
Menurut Gedung Putih bocornya jadwal tersebut bisa membahayakan keselamatan Obama. Kementerian Luar Negeri AS sudah mengeluarkan peringatan jika konferensi wirausaha global di Nairobi yang akan dihadiri oleh Obama akan menjadi target teroris.
Kenya merupakan salah satu target serangan militan Al-Shabab yang beberapa bulan lalu mengikrarkan diri bergabung dengan IS.
Serangan Al-Shabab di Kenya sudah terjadi sejak September 2013 ketika sekelompok militan menyerang Mal Westgate yang menewaskan 67 orang.
Sejauh ini pasukan pengawal presiden AS, Secret Service, yang dikonfirmasi soal kebocoran surel menolak untuk berkomentar.