FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Internasional Baca berita dari seluruh mancanegara untuk mengetahui apa yg sedang terjadi di dunia. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Seorang bocah mengibarkan bendera India di Mashaldanga, yang sebelumnya merupakan enclave milik Bangladesh, 31 Juli 2015. (Express Photo) Dhaka - Ribuan warga dengan suka cita merayakan pertukaran pulau-pulau kecil antara Bangladesh dan India yang mengakhiri sengketa perbatasan dan membuat para penghuni pulau tersebut tidak memiliki kewarganegaraan selama nyaris tujuh dekade, Sabtu (1/8). Begitu jam masuk menit pertama hari Sabtu, massa meledak dalam suka cita menyambut kewarganegaran baru setelah puluhan tahun hidup tanpa sekolah, klinik atau sumber listrik. "Kami telah berada dalam kegelapan selama 68 tahun. Akhirnya kami bisa juga melihat cahaya," kata Russel Khandaker, 20, sembari menari bersama teman-temannya di enclave Dashiar Chhara, yang awalnya masuk wilayah India namun sekarang resmi menjadi milik Bangladesh. Total ada 162 pulau kecil yang resmi dipertukarkan hari Sabtu -- 111 di Bangladesh dan 51 di India -- setelah Dhaka dan New Delhi meraih kesepakatan pada bulan Juni. Tukar guling itu membuat sekitar 50.000 orang yang tinggal di wilayah terisolasi sejak 1947 sekarang resmi menjadi bagian salah satu negara. Di Dashiar Chhara, ribuan orang tak memedulikan hujan lebat untuk merayakan peristiwa bersejarah itu dengan menyanyikan lagu kebangsaan Bangladesh dan berteriak: "Negaraku, negaraku. Bangladesh! Bangladesh!" Yang lain menyalakan 68 buah lilin menandai akhir dari "68 tahun rasa sakit dan kenistaan tanpa henti". Sharifa Akter, 20, berkata sambil memegang lilin: "Sekarang saya bisa berusaha menggapai impian untuk menjadi birokrat pemerintah berpangkat tinggi." "Kami sekarang menjadi manusia sebenarnya dengan hak asasi manusia sepenuhnya," kata Maidul Islam, 18. Para pejabat pemerintah Bangladesh dan India mengibarkan bendera nasional masing-masing dalam upacara resmi di pulau-pulau milik mereka. "Kami menyanyikan lagu kebangsaan sambil menaikkan bendera Bangladesh pada pukul 6:00 pagi di 111 enclave yang sekarang menjadi bagian dari teritori Bangladesh," kata Shafiqul Islam, kepala administrasi pemerintah di distrik Debiganj. Dia menambahkan pemerintah Bangladesh akan segera meluncurkan "fast-track master plan" untuk membangun jalan-jalan, sekolah, pembangkit listrik dan klinik. Populasi India bertambah lebih dari 15.000 orang sementara 36.000 warga enclave memilih kewarganegaraan Bangladesh. Di enclave Mashaldanga yang sekarang menjadi bagian dari negara bagian Bengal Barat, India, warganya selama puluhan tahun hidup sebagai orang Bangladesh di negara asing. Sekarang mereka telah memilih menjadi warga negara India dan merayakan peristiwa itu dengan menyalakan petasan dan mengibarkan bendera India. "Kami sudah sangat lama menunggu momen ini," kata seorang warga bernama Tapas Das. Politisi setempat, Rabi Ghosh, mengatakan prioritas pemerintah adalah segera mendatangi warga baru itu dan membawa anak-anak ke sekolah serta mengirim yang sakit ke rumah sakit. "Pada Desember nanti, kami akan pastikan semua desa terkoneksi dengan jalan raya, listrik dan air minum," kata Ghosh. Bangladesh meraih perjanjian dengan India pada 1974 untuk mengatasi masalah perbatasan ini, namun India baru bersedia meneken perjanjian final Juni lalu saatPerdana Menteri Narendra Modi berkunjung ke Dhaka. Heru Andriyanto/HA Terkait:
|
![]() |
|
|