Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution
Jakarta – Ditengah perlambatan perekonomian, pemerintah tetap berkomitmen mencapai target pertumbuhan 5-5,2% pada akhir tahun 2015. Demikian disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution.
Menurutnya ada tiga prioritas jangka pendek yang akan dilakukannya. Yang pertama terkait pertanian dan inflasi. Ia meyakini perlu adanya penanganan soal kekeringan dan pengendalian harga daging serta pangan pokok lainnya.
“Kedua, barangkali yang mendesak juga soal fiskal APBNP, penerimaan dan pengeluaran, kenapa? Karena nanti ada hubungannya dengan persoalan pangan, misalnya penerimaan masyarakat belakangan agak terganggu karena harga SDA perkebunan turun kan, dari situ harus kami dorong penerimaan dengan cara membangun irigasi tersier misalnya, waduk oke tapi itu kan jangka panjang nggak bisa 6 bulan, tetapi kembali tergantung ketersediaan APBNP, nggak bisa tiba-tiba muncul program baru,” paparnya usai serah terima jabatan di Kementerian Kordinator Perekonomian, Rabu (12/8).
Prioritas ketiga, investasi dengan mendorong capital inflow. Kondisi Indonesia yang agak kekurangan nilai tukar agak fluktuatif. Sumber investasi bisa berasal dari PMA, PMDN, penerbitan obligasi pemerintah di pasar internasional maupun maupun oleh swasta. “Ini juga area yang sangat krusial karena pemerintah sedang memerlukan banyak dana,” kata dia.
Diakuinya, pada kuartal-III dan IV mendatang PDB tidak akan naik banyak. Itu lantaran base pertumbuhan yang masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya yakni pengeluaran pemerintah.
“Pertumbuhan itu tergantung basenya, kalau basenya masih sama dengan pola sekarang ya gak akan banyak, tapi pengeluaran di kuartal-III dan IV memang akan agak tinggi, tahun lalu kan kuartal-III dan IV juga gitu, jadi saya rasa growthnya gak berubah banyak,” kata Darmin.
Darmin menegaskan, upaya yang bisa ditempuh yakni pembangunan industri manufaktur yang harus konsisten dilakukan sejak sekarang.
“Terus terang kondisi sekarang itu dimana perekonomian yang tadinya harga dan bahan baku tambang segala macan pertumbuhannya bagus kemudian ekonomi kita tumbuh tinggi tapi kita gak numbuhin industri pada saat itu, tiba-tiba sekarang harga komoditasnya, jadi perlu reformasi jangka panjang (industrialisasi), dan itu tidak tidak berarti tidak dimulai dari sekarang harus dimulai kalau gak ya nanti semester dua governance dan sebagainya bisa makin buruk,” kata Darmin.
13th August 2015
Ini 3 Strategi Menteri Koordinator Perekonomian Baru
