Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > HOBI > Food Beverage

Food Beverage Tempat mencari resep,tips dan diskusi makanan enak di berbagai tempat

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 15th August 2015
Gusnan's Avatar
Gusnan Gusnan is offline
Moderator
 
Join Date: Jun 2013
Posts: 27,623
Rep Power: 49
Gusnan memiliki kawan yg banyakGusnan memiliki kawan yg banyakGusnan memiliki kawan yg banyak
Default Kupat Tahu Gempol, Kuliner Warung dengan Pujian Internasional


Kupat Tahu Gempol Bandung

Siapa sangka, dari warung kecil berlantai tanah di Jalan Gempol, Bandung, Nuraini dan ibunya, Mariah, dapat terbang ke Singapura untuk memperkenalkan kupat tahu andalan mereka dalam ajang World Street Food Congres 2015 pada Juli lalu. Kelezatan Kupat Tahu Gempol pun diakui lidah internasional.

"Bangga dan senang sekali, dari pinggiran bisa ke Singapura. Kami hanya masak sesuai kualitas kami saja. Ternyata orang pada suka," ujar Nuraini kepada CNN Indonesia saat ditemui di warungnya di Bandung, Kamis (6/8).

Cita rasa Kupat Tahu Gempol memang sudah masyhur di berbagai kalangan, mulai dari rakyat jelata hingga para pejabat, seperti Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel. "Terakhir itu Pak Gobel mau pergi ke mana, pengin makan Kupat Tahu Gempol. Minta kirim 50 porsi untuk dimakan di bandara," kata Nuraini.

Dari buah bibir tersebut, banyak lidah akhirnya membuktikan sendiri kenikmatan sepiring Kupat Tahu Gempol. Kelembutan ketupat dan tahu berbalur bumbu kacang yang meresap sempurna dapat memberikan kesan mewah, walaupun hanya disajikan di atas piring styrofoam.

Semua kesedapan tersebut ternyata sudah menghampiri lidah banyak warga Bandung sejak 1965. Resep yang sama pun diwariskan turun temurun demi menjaga cita rasa.



"Semuanya resep dari nenek saya, namanya Hajar Hasanah. Tahun 1965, buka warung kupat tahu, banyak yang suka. Dilanjutin sama ibu saya, namanya Mariah, tahun 1975," tutur Nuraini.

Wanita berusia 45 tahun ini lantas menguak sedikit rahasia untuk mendapatkan kelembutan ketupat yang sempurna. "Tahu dari Cibuntu, kalau ketupat itu pakai beras aron, ditumbuk sampai lembut, dibungkus daun pisang, dikukus delapan jam," tuturnya.

Untuk mendapatkan bumbu kacang yang halus dan meresap ke dalam tahu dan ketupat, Nuraini mengaku menggunakan kacang tanah asli. "Tidak pakai seperti selai buat roti seperti orang sekarang biasanya. Kacangnya digoreng dan digiling pakai alat giling kacang biasa, enggak dicampur kentang seperti lotek," ucap Nuraini.

Berkat konsistensi keluarga Nuraini, Kupat Tahu Gempol kini sudah dapat membuka cabang di beberapa tempat, seperti The Kiosk di Dago dan Bandung Trade Mall.

Pemilik Kupat Tahu Gempol Bandung (CNN Indonesia/Hanna Azarya Samosir)


Meskipun sudah menjejaki tempat mewah, bahkan terbang ke luar negeri, Nuraini tetap mempertahankan warung kecil di Jalan Gempol. Dengan gerobak sederhana ditambah satu meja bambu panjang dan kursi plastik untuk pengunjung, Nuraini bersama Yayah beserta beberapa karyawan bekerja membuat kupat tahu setiap harinya.

"Di sini tempat awal, harus tetap dijaga," kata Nuraini.

Reply With Quote
  #2  
Old 15th March 2019
indah75's Avatar
indah75 indah75 is offline
Senior Ceriwiser
 
Join Date: Apr 2016
Location: Klaten
Posts: 5,189
Rep Power: 16
indah75 mempunyai hidup yang Normal
Default

Kok sepertinya beda dengan tahu kupat solo ya?
Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 04:44 PM.


no new posts