Jakarta - Rumah milik Hajah Nani di Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, yang terletak 7 meter dari bibir Ciliwung sempat diisukan tak bisa dirobohkan. Berbagai cerita pun merebak di kalangan warga bahwa rumah itu sering digunakan pengajian sehingga berpengaruh pada gagalnya penggusuran.
Namun sebenarnya posisi rumah Hajah Nani yang berdempetan membuat rumah itu sulit dirobohkan dengan backhoe karena bisa merusak bangunan di sebelahnya yang tidak terkena gusur. Alhasil, relokasi bangunan itu dilakukan secara manual.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kukuh Hadi Santoso pagi tadi sempat mengatakan rumah tersebut belum akan dirobohkan hari ini.
"Itu kalau dirobohkan semua ikut roboh, jadi kita kasih kesempatan untuk dikasih tiang dulu biar nggak roboh semua. Bukan hari ini (dirobohkan) kita kasih kesempatan untuk bikin tiang dulu," kata Kukuh saat dihubungi detikcom, Minggu (23/8/2015) pukul 05.30 WIB.
Foto: Taufan/detikcom
Namun beberapa jam kemudian ternyata rumah milik Hajah Nani telah rata dengan tanah. Dari pantauan detikcom pukul 10.00 WIB tampak bangunan rumah Hajah Nina sudah dirobohkan. Terlihat tembok warna hijau yang tadinya masih berdiri kemarin sudah berserakan.
Ada beberapa orang yang masih berada di puing-puing bangunan tersebut. Mereka tampak tengah memilah-milah besi di antara reruntuhan bangunan.
23rd August 2015
Sempat Diisukan Tak Bisa Roboh, Rumah Hajah Nani Kini Rata dengan Tanah
