Dani Pedrosa (kanan) dan Valentino Rossi (tengah) larut dalam pesta sampanye di podium MotoGP Jepang. Foto: AFP
MOTEGI - Valentino Rossi masih tetap memimpin klasemen MotoGP hingga seri ke-15 tuntas digelar di Motegi, Jepang. Hanya menempati podium kedua, di bawah Dani Pedrosa dan di atas Jorge Lorenzo, Rossi kini mendulang 283 poin.
Di posisi kedua klasemen, Lorenzo menguntit mesra dengan 265 poin.
"Ini (balapan di Motegi) seperti sedang berada di dalam perahu di atas laut. Akan jauh lebih baik ketika balapan sepenuhnya basah, karena ban masih bekerja dengan baik. Namun jika mulai mengering, motor bergerak di mana-mana. Sulit, stres," kata Rossi di laman resmi MotoGP, Minggu (11/10).
Ya. Di MotoGP Jepang yang digeber di Sirkuit Twin Ring Motegi, Minggu (11/10) siang, Rossi dan kompetitor lainnya melakoni balapan di atas lintasan basah, kemudian perlahan mengering di akhir pacuan.
"Secara fisik itu tidak begitu buruk. Namun mental benar-benar diuji dan sulit untuk selalu menjaga konsentrasi. Pada awalnya kami memiliki kecepatan yang baik, tapi Jorge lebih cepat dari saya dan mampu menciptakan keuntungan. Setelah itu saya tinggal dengan dia dan mencoba untuk tidak kehilangan lebih banyak waktu, dan menggunakannya sebagai motivasi untuk menjaga konsentrasi saya, tetapi ketika trek mulai mengering, segalanya menjadi lebih sulit. Ban menyerah dan Dani (Pedrosa) datang," kata Rossi.
Pembalap yang akrab dijuluki The Doctor itu menyebut, kedatangan Pedrosa di belakangnya memang mengejutkan dia. Apalagi ketika Rossi menyadari, hanya tinggal menunggu waktu saja Pedrosa bisa menyalipnya, dan itu memang terjadi.
"Dani memukul (menyalip) saya. Saya mencoba melawannya, namun dia terlalu kuat. Bahkan dia berhasil melewati Jorge (Lorenzo)," kenang Rossi.
Setelah dia mengetahui Lorenzo tepat di depannya, semangat Rossi bertambah, meski dia tahu ban motornya sudah hancur-hancuran.
"Namun saya tahu, kondisi hampir sama pasti dialami Jorge. Dan dia membuat kesalahan, Saya mengambil keuntungan," tandas Rossi.
12th October 2015
Cerita Rossi tentang Dramatisnya Balapan Basah di Motegi
