Getty Images/Mirco Lazzari gp
Barcelona - Juara dunia MotoGP 2015 Jorge Lorenzo acapkali tancap gas sedari awal lewat start memikat. Hal itu tidak ia dapatkan dengan mudah.
Dalam lajunya ke takhta juara musim ini, pada sejumlah kesempatan Lorenzo terlihat menggelengkan kepala dengan frustrasi setelah melakukan simulasi start dalam latihan walaupun kemudian melakukannya dengan sempurna dalam balapan.
Kenyataannya, seluruh tujuh kemenangan yang diraih pebalap Movistar Yamaha itu pada musim ini ia raih setelah memimpin dalam setiap putaran balapan.
Pola start buruk saat latihan yang diikuti dengan start sedemikian mulus dalam balapan itu rupanya memang bukan kebetulan. Wilco Zeelenberg, manajer tim Lorenzo, mengungkap itu adalah bagian dari caranya menyempurnakan kendali saat start.
"Yeah, Anda tahu Jorge cukup spesial dalam hal tersebut karena ia merisikokan segalanya untuk membuat start yang keliru dalam latihan, agar nantinya bisa membuat start bagus yang cukup bebas dari kekeliruan dalam balapan," ucap Zeelenberg di
Crash.net.
"Misalnya ia melepas kopling lebih cepat sehingga bisa mengurangi penampilan sampai ke apa yang ia perlukan dalam balapan. Ia melakukannya secara berlebihan agar dapat belajar dan memberi penyesuaian. Lalu ia dalam posisi lebih aman saat start asli," tuturnya.
Ketika ditanya mengapa Lorenzo acapkali terlihat sedemikian frustrasi dengan latihan-latihan startnya, Zeelenberg menyatakan kalau rider Spanyol itu memang senantiasa "habis-habisan" saat latihan.
"Ia berusaha membuat start bagus dalam latihan tapi ia juga melakukan segalanya untuk membuat motornya melakukan wheelie atau spin, atau berbagai macam, agar kami dapat berusaha menemukan cara terbaik untuk melakukan pengaturan saat balapan dimulai."
"Pada sejumlah kesempatan ia mengeluh dalam latihan dan saya mengatakan, 'Ya, tapi kamu tadi ada di bagian lintasan yang kotor! Kita harusnya tidak melakukan banyak pengaturan untuk bagian yang kotor'. Apapun, kami melakukan yang tepat untuk balapan."