FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Moto GP Para pecinta MOTO GP berkumpul dan membicarakan hobbynya disini. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() (Getty Images/Mirco Lazzari gp) Jakarta - MotoGP 2015 lalu diakhiri dengan hebohnya perseteruan antara Valentino Rossi dan Marc Marquez. Menurut Wakil Presiden HRC, Shuhei Nakamoto, Rossi memang selalu butuh musuh di atas lintasan. Musim lalu, Rossi dan Marquez memang beberapa kali terlibat duel panas di atas lintasan. Sebelum crash kontroversial di Sepang, Rossi dan Marquez sudah beradu sengit di Argentina dan Belanda. Sebelum MotoGP Malaysia, Rossi melontarkan tudingan kepada Marquez. Dia menuduh rider Repsol Honda itu membantu Jorge Lorenzo dengan 'bermain-main' di Phillip Island. Perseteruan antara Rossi dan Marquez akhirnya memuncak di MotoGP Malaysia bulan Oktober lalu. Keduanya bersenggolan dan berbuntut pada jatuhnya Marquez. Pada akhirnya, Rossi yang manuvernya dinilai membahayakan mendapat hukuman berupa tiga poin penalti dan membuatnya harus start dari posisi paling belakang di balapan penentuan di Valencia. Di seri balapan terakhir itu, Jorge Lorenzo keluar sebagai pemenang sekaligus memastikan gelar juara dunia. Nakamoto menilai Rossi memang selalu butuh musuh di atas lintasan. Hal itu menurut Nakamoto memang menjadi bagian dari mentalitas pebalap asal Italia itu. "Faktanya adalah Valentino sudah mengatakan beberapa hal dan bahwa lebih dari 50 persen fans telah percaya," ujar Nakamoto dalam wawancara dengan Gazzetta dello Sport seperti dikutip Motorsport. "Jika Valentino bicara dengan tujuan untuk merusak citra Honda, itu adalah sesuatu yang tidak bisa kami kendalikan." "Dalam kariernya, dia selalu butuh musuh: (Sete) Gibernau, (Max) Biaggi, (Casey) Stoner. Ini yang saya suka darinya, itu menunjukkan bahwa dia normal, dia bukan Tuhan," katanya. Nakamoto berharap perseteruan antara Rossi dan Marquez tak akan melebar menjadi permusuhan secara pribadi. Dia juga mengharapkan persaingan yang lebih bersih musim depan. "Marc selalu membalap untuk menang, dan ketika ada peluang untuk menyalip, dia mencoba. Di Sepang, keduanya membuat kesalahan; mereka saling melambat dan membiarkan (Dani) Pedrosa dan Lorenzo melaju," lanjut Nakamoto. "(Tahun depan) saya mengharapkan pertarungan bersih di atas lintasan. Masa liburan sudah membantu Marc menyegarkan diri, saya harap Valentino juga demikian," katanya. |
![]() |
|
|