Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 13th April 2016
TheMonconk's Avatar
TheMonconk TheMonconk is offline
Ceriwiser
 
Join Date: Apr 2016
Posts: 395
Rep Power: 10
TheMonconk mempunyai hidup yang Normal
Default 3 Hal yang Menurunkan Penjualan Produk di Website Bisnis Online

Netpreneur.co.id - Salah satu alasan buyer berbelanja secara on-line adalah karena dapat menghemat waktu dan tenaga. Cara belanja konvensional dinilai repot dan tidak efektif karena memakan waktu. Alasan inilah yang kemudian menjadi dasar kemunculan transaksi on-line di bisnis [URL="SENSOR"]Jual Beli[/URL] dunia maya. Hanya dengan meng-klik, informasi produk dan jasa beserta harga yang dicari buyer ditampilkan melalui media sosial, salah satunya melalui situs.



Itulah sebabnya, seorang Netpreneur dituntut untuk memaksimalisasikan fungsi media sosial yang dimilikinya. Situs dianggap sebagai pusat informasi bagi buyer yang ingin mendapatkan keterangan yang dibutuhkannya mengenai produk atau jasa. Permasalahannya, mampukah Netpreneur mengoptimalkan situs yang dimilikinya untuk berjualan? Alih-alih tidak bisa mengoptimalkan situsnya, calon buyer akan mengurungkan niatnya melakukan pembelian akibat ketidaklengkapan informasi yang ada dalam sebuah situs. Menurut konselor komunikasi Jonathan Hemus, kesalahan seller dalam mengelola situs berjualannya meliputi:


Situs yang tidak informatif dan tidak “terawat”


Maksud dari situs yang “tidak terawat” adalah kurangnya, atau bahkan tidak tersedianya, informasi yang relevan dengan produk dan jasa. Situs tersebut tidak menyediakan informasi yang dibutuhkan calon buyer sebelum memutuskan akan melakukan pembelian. Artikel atau informasi di dalam situs semacam ini terkesan “ala kadarnya”. Ada beberapa laman yang hanya berisi satu artikel atau tulisan, yang umumnya ditulis pada saat pembuatan situs namun tidak di-update. Bahkan, ada laman-laman yang hanya ada kategorinya saja, tanpa ada isi sama sekali.


Tidak terawatnya situs berbisnis on-line semacam ini bisa merusak reputasi seller. Buyer akan menilai bahwa seller yang bersangkutan tidak profesional dalam memasarkan produknya. Kepercayaan dan nilai profesionalisme pun menurun. Akibatnya, buyer akan mencari seller lain yang merupakan kompetitor produk sejenis yang menampilkan informasi lebih lengkap di situs berjualannya.



Seller tidak bisa dikontak


Beberapa situs memuat adanya laman contact person. Namun ketika calon buyer hendak mengisi formulir untuk mengajukan pertanyaan, keterangan “currently unavailable” pun muncul. Satu-satunya media komunikasi antara buyer dan seller tidak dapat digunakan. Sering terjadi, ketidaktersediaan contact person ini diperparah dengan adanya customer service berupa mesin penjawab telepon.


Tidak adanya sarana komunikasi antara calon buyer dan seller menyebabkan calon buyer enggan melanjutkan pembelian. Seller dianggap tidak komunikatif dan tidak memberikan pelayanan yang baik kepada buyer. Akibatnya, tidak ada buyer yang mau membeli produk dan jasa seller.



Media sosial yang tidak di-update


Situs mencantumkan adanya tautan ke laman media sosial lainnya, seperti Twitter dan Facebook. Namun ketika dikunjungi, tweet terakhir yang ada dalam akun terkait ditulis satu atau dua tahun lalu. Tidak ada tweet terkini tentang produk atau jasa yang ditawarkan. Hal ini tentu saja membuat calon buyer mengurungkan niatnya untuk melakukan pembelian, karena seller dianggap tidak serius dalam memperbarui media sosialnya untuk mempromosikan produk terbaru.



sumber

----------------------------------------------------------------------

.

Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 04:54 PM.


no new posts