FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Spoiler for Hot Thread pertama ane:
![]() Sebagai anak sekolah yang masih menjadi “parasit” untuk orang tua dan pendapatan rumah tangga, kita memang tidak bisa berbicara banyak ketika dua orang yang paling kita sayangi tersebut mulai mengeluarkan komplain-komplain keras soal naiknya biaya di dalam rumah. Jika listrik naik? Maka bisa Anda prediksi, kesalahan akan mengarah ke Anda semua! Fakta bahwa Anda terus berada di depan layar televisi, menyelesaikan sebuah game yang bisa memakan waktu hingga ratusan jam, dengan televisi dan konsol yang terus menyala memang menjadi argumen yang justru akan memberatkan Anda. Yang bisa Anda lakukan? Terkadang hanya menunduk diam, menerima semua komplain yang ada, mengerem waktu permainan selama beberapa hari, dan kemudian tampil “full power” lagi ketika kondisi hati orang tua mulai tenang. C’mon, you must have done this.. Spoiler for 2: “Ya elah, lompatin aja pagarnya napa..” ![]() Ini adalah bentuk cinta kasih dan kepedulian, yang terlepas dari betapa menyebalkannya ia terdengar, selalu meluncur dari mulut orang tua dan kakak Anda ketika Anda tengah bermain game atau baru mengemukakan ketertarikan untuk menyalakan PC atau konsol Anda. Rumus dari usaha untuk memastikan Anda mengerjakan fungsi Anda sebagai pelajar keluar lewat kombinasi dua kata “ajaib” yang seringkali tidak efektif namun terus saja meluncur dari mulut mereka. Benar sekali, “Belajar dulu!” atau “Kerjakan PR dulu!” yang biasanya akan diikuti dengan tatapan mata melotot untuk menunjukkan supremasi mereka sebagai “alpha” di dalam keluarga. Triknya menyikapinya selalu sama. Masuk ke kamar, membuka buku, sedikit membaca sana-sini selama setengah jam, dan keluar dengan tatapan mata bebinar-binar sembari mengatakan, “Sudah” dan kembali lanjut bermain game. Spoiler for 4: “Gantian, Mama mau nonton TV” ![]() Omelan ini juga seringkali timbul karena sebagian besar orang awam tidak pernah tahu jelas bagaimana cara sebuah video game bekerja. Mereka mungkin mengerti kata “Save” karena ia sering menjadi alasan yang Anda lontarkan dan teriakkan setiap kali Anda diminta untuk memberhentikan game yang tengah dimainkan. Tapi sejujurnya, sedikit orang awam yang mengerti dan memahami seberapa krusialnya proses save yang ada, dan tentu saja – seberapa besar implikasi yang mungkin terjadi jika Anda tidak melakukannya. Anda mungkin sudah mencoba menjelaskan mengapa Anda harus menunggu tempat Save dulu sebelum mematikannya, untuk memastikan progress karakter atau cerita untuk tercatat. Tapi semua kata terbata-bata dan cepat Anda tidak secepat tangan Ayah yang kini sudah menggapai colokan listrik yang ada. Yang Anda tahu setelahnya? Layar hitam, rasa kesal, dan memikirkan semua grinding kenaikan level yang harus Anda ulang setelah 45 menit terakhir permainan tadi. Sementara di sisi lain, ayah Anda tanpa ekspresi hanya meminta Anda untuk turun makan bersama keluarga. Nasi goreng hari itu, terasa begitu hambar. Spoiler for 6: “Gede gini masih main game, enggak malu?” ![]() Gaming bukanlah hobi yang murah, apalagi jika Anda berjuang untuk mulai beralih ke game-game original untuk mendapatkan pengalaman gaming yang lebih optimal, terutama di sisi multiplayer. Maka dari uang jajan yang Anda tabung atau gaji yang Anda dapatkan per bulan, Anda mulai menyisihkannya untuk memastikan uang Anda cukup untuk memiliki game yang sudah Anda incar lama. Orang awam tidak pernah mengerti seberapa mahalnya sebuah game original, apalagi ketika menyangkut Collector Edition. Maka ketika orang tua, pacar, atau bahkan istri / suami Anda mulai melakukan proses interogasi yang berakhir dengan fakta akan harga game yang sebenarnya, maka kalimat sakti ini akan keluar, “Ngapain kamu beli beginian? Habisin duit aja..” sebagai senjata. Tidak ada hal yang bisa Anda lakukan karena berusaha menjelaskan tidak akan membuat otak mereka lebih tercerahkan soal keajaiban industri game itu sendiri. Yang bisa lakukan? Berjalan menjauh dan memikirkan skema lebih kompleks bagaimana agar pembelian selanjutnya bisa dilakukan dengan lebih sembunyi-sembunyi. Aksi stealth yang harus melampaui apa yang dilakukan Solid Snake ataupun Sam Fisher. Spoiler for 8: “Kamu kok males sih?” ![]() “Real world: The visual is good, but the gameplay sucks,”, salah satu ungkapan gamer yang terkenal ini tidak akan pernah dimengerti oleh orang awam. Ada anak-anak, remaja, atau orang dewasa lain yang penuh dengan energi dan menyalurkan hal tersebut lewat interaksi sosial, berteman, bertemu dengan lebih banyak orang, dan bersenda gurau di sana-sini. Normal sosial melihat orang-orang seperti sebagai orang dengan kemampuan sosial yang “sehat” dan direkomendasikan, yang kemudian membentuk persepsi orang awam terhadap masalah tersebut. Mereka lalu mengabaikan bahwa kita termasuk orang-orang yang berada di sisi kebalikan, bahwa kita jauh lebih nyaman dengan video game di depan mata, kipas angin di sebelah kiri yang meniup pelan, dan sedikit snack untuk cemilan di area gapaian tangan. Keinginan kita untuk menikmati hari kemudian dilihat sebagai sesuatu yang tidak sehat. Oh c’mon, i’m just trying to enjoy my life here! Spoiler for 10: “Kamu kalau main game terus, gedenya mau jadi apa?” ![]() |
![]() |
|
|