FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Apa pendapat agan kalau ngelihat seorang ibu tua dipaksa turun dari sebuah metromini? Si ibu itu melangkah turun dengan raut wajah bingung campur sedih. Sesekali ia menyeka airmata. Mulutnya komat-kamit menjawab pertanyaan wartawan yang menyorot wajahnya dengan kamera. "Saya mau berobat, pak," keluhnya kepada pak polisi yang membantu si ibu turun menjauhi sopir angkot yang menghadang. Sungguh miris. Jika si ibu meninggal di jalan, apakah mereka mau tanggung jawab? Atau jangan-jangan malah mereka sudah nggak peduli dengan nasib sesama. Yang mereka pikirkan hanyalah bagaimana agar tuntutan mereka bisa terpenuhi. Persetan dengan orang lain yang kesusahan. Toh gw juga lagi susah! Jika agan lagi kesusahan, apakah hal itu menjadi pembenaran bahwa orang lain harus turut merasakan penderitaan agan? Quote: </div></div></div>Pemicu Konflik ![]() Banyak yang komen secara spontan, "kenapa nggak bikin layanan online ajah sih? Kan perusahaannya udah gede!" Pemikiran di atas memang benar. Pasti sangat mudah bagi perusahaan yang sudah lama berkecimpung di dunia pertaksian untuk merektur tim IT untuk membuat aplikasi online. Tapi, jika mereka membuat sistem serupa, mereka tetap terbentur masalah pajak perusahaan dan ketentuan tarif yang diberlakukan Organda. Apakah mereka harus membubarkan perusahaan yang sudah lama berdiri dan membangun perusahaan berbasis online yang belum tentu bisa bersaing dengan yang sudah ada? Ada juga yang bilang, "ah elah, ini kan bagus bentuk kemajuan teknologi. Banyak masyarakat yang terbantu kok dengan keberadaan angkutan berbasis online!" Pendapat ini juga benar karena orang-orang pada prinsipnya nggak mau repot untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Tapi, jika tarifnya disejajarkan atau bahkan dibuat lebih mahal dari taksi konvensional, apa masih ngerasa mereka terbantu? Quote: Solusi Terbaik ![]() Baik angkutan berbasis online maupun konvensional, mereka semua sama-sama harus dijaga eksistensinya karena di belakang mereka ada anak-istri atau anak-suami yang menggantungkan hidup mereka pada tulang punggung keluarga. Janganlah bersikap egois memaksa harus begini harus begitu. Sejatinya, rakyat kecil hanyalah alat yang dipakai oleh mereka yang berkepentingan untuk memuluskan keinginannya. Jangan biarkan rakyat tak berdosa menjadi korban. Kita semua diperintahkan untuk berusaha dan bekerja untuk menjaga wibawa keluarga. Agar kita tidak meminta-minta di jalan. Sayangi diri kita masing-masing dengan menghargai orang lain karena pada hakikatnya rezeki yang sudah digariskan untuk kita tidak akan bisa dirampas orang lain. Mari sama-sama berdoa agar pemangku kepentingan, dalam hal ini pemerintah, bisa mengeluarkan kebijakan yang seadil-adilnya untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. Quote: Sekian dulu tret dari ane. Kalo menurut nte gimana, gans? ![]() ![]() ![]() Ane minta maaf kalau ada kata yang kurang berkenan di hati agan. Ane nggak bosen-bosennya bilang kalo ane cuma manusia biasa, bukan Tuhan yang Maha Sempurna. Sekali lagi ane ngucapin makasih buat yang sudah mampir. Ane juga nggak bosen-bosennya bilang kalo tret ini dibuat bukan untuk memuaskan segala kalangan. Jadi, kalau ada kekurangan karena tidak sesuai dengan minat agan, berilah maaf si TS karena hakikatnya, sebuah tret tidak akan mampu memuaskan seluruh ceriwisser. |
![]() |
|
|