FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
<span style="display:block; text-align:center;">
![]() Quote: Spoiler for Penggunaan "di": ![]() Bahasa persatuan negara kita, Negara Kesatuan Republik Indonesia, adalah bahasa Indonesia. Lebih tepatnya adalah bahasa Indonesia yang baku dan sesuai dengan pedoman Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) tahun 1972. Namun dewasa ini, hampir semua orang Indonesia tidak menggunakan bahasa Indonesia yang baku dan sesuai EYD baik di Jakarta maupun daerah. Di Jakarta, orang cenderung menggunakan bahasa gaul sementara di daerah orang lebih sering menggunakan bahasa Indonesia yang dicampur bahasa daerah masing-masing. Bahkan kita mungkin akan tertawa dan merasa aneh mendengar orang berbicara dengan bahasa Indonesia yang baku dan sesuai EYD. Beberapa kesalahan dalam penggunaan bahasa Indonesia telah menjadi sesuatu yang lazim dan akan dibahas dalam thread saya yang ke-100 kali ini. Apa sajakah itu? 1. Penggunaan "di" ![]() Patokan penulisan "di" sebenarnya sederhana saja. Bila "di" diikuti oleh kata kerja, maka gabungkanlah, misalnya "dikerjakan". Akan tetapi, bila diikuti oleh nama tempat, maka pisahkanlah, misalnya " di rumah". Meskipun tidak sebanyak "di", "ke" juga sering dibalik penggunaannya sebagai kata depan dan imbuhan. Spoiler for Penyebutan Tahun sebelum 2000: 2. Penyebutan Tahun sebelum 2000 ![]() Kalau kita menulis harga 55 ribu rupiah misalnya, kita akan menulis "Rp 55.000", "Rp. 55.000", atau "Rp 55.000-,". Dalam bahasa Indonesia, penulisan harga yang benar mengikuti pola ini : (Lambang mata uang)(angka)". Jadi, tidak ada spasi maupun titik di antara lambang mata uang dan angka. Penulisan harga di atas yang benar adalah "Rp55.000,00". Meski secara baku sen juga harus ditulis, namun jika tidak terlalu formal tidak masalah juga kalau sen tidak ditulis karena sen tidak ada nilainya akibat begitu rendahnya nilai rupiah. Sen hanya harus ditulis pada laporan keuangan perusahaan dan pembukuan bank seperti pada buku tabungan. Spoiler for Penulisan Waktu: 4. Penulisan Waktu ![]() Kita seringkali mengucapkan kata "menetralisir", "mengkoordinir", dan sebangsanya. Dalam bahasa Indonesia, tidak ada akhiran "-ir" seperti itu. Yang adalah hanyalah akhiran "-isasi" yang merupakan serapan dari bahasa Inggris. Jadi, penulisan kedua kata di atas yang benar adalah "menetralisasi" dan "mengoordinasikan". Spoiler for Tanda koma sebelum "dan": 6. Tanda Koma Sebelum "dan" ![]() Jika kita menulis istilah asing, kata itu harus dimiringkan. Misalnya : Indonesia mengalami defisit transaksi berjalan atau current account deficit yang cukup besar karena ekspor yang menurun dan impor yang meningkat. Spoiler for Peluruhan Kata Saat Diberi Imbuhan: 8. Peluruhan Kata Saat Diberi Imbuhan ![]() Kita seringkali menggunakan kata yang sebenarnya tidak perlu dituliskan lagi karena sebelumnya sudah dituliskan kata yang bermakna sama atau mengandung makna dari kata tersebut pula. Contohnya : Maju ke Depan Mundur ke Belakang Bola yang Bundar Pada Zaman Dahulu Kala Dengan Mata Kepala Saya Sendiri Dalam istilah bahasa, penggunaan kata mubazir seperti di atas disebut pleonasme. Pembetulan kata-kata di atas adalah: Maju Mundur Bola Pada Zaman Dahulu Dengan Mata Kepala Saya Spoiler for Penggunaan Kata-kata yang Tidak Baku: 10. Penggunaan Kata-kata yang Tidak Baku ![]() ![]() Terkadang kita tidak menuliskan sebuah kalimat secara lengkap sehingga kalimat tersebut menjadi terdengar tidak masuk akal. Contohnya seperti pada ilustrasi di atas tertulis kalimat "JELANG KENAIKAN BBM". Kalimat ini menjadi terdengar tidak masuk akal karena bukan BBM yang dinaikkan, tetapi harga jualnya. Kemudian sebagai tambahan, kata "jelang" sebaiknya ditambahkan imbuhan "men-". Kalimat tersebut seharusnya menjadi "MENJELANG KENAIKAN HARGA BBM". Namun karena kita sudah terbiasa dengan kesalahan ini, kita tidak lagi merasa ada yang janggal saat mendengar atau melihatnya. ![]() Referensi I Referensi II Referensi III Spoiler for Apresiasi ceriwisser: Apresiasi ceriwisser ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
![]() |
|
|