Banyak pihak yakin kalau Bank Sentral Amerika Serikat akan mengurangi porsi pembelian obligasi (tapering) mulai pekan ini. Salah satunya adalah Co-CEO Pacific Investment Management Co (PIMCO), salah satu lembaga pengelola aset berbasis surat hutang, Mohammed El-Irian.
Menurutnya, Federal Reserve hampir pasti memangkas pembelian obligasi dari jumlah awal $85 miliar per bulan sekaligus berupaya mengurangi efek negatif dari kebijakan tersebut. "Saya rasa kemungkinan tapering sangat besar," ujar Mohammed El-Irian kepada CNBC. Pengumuman tapering akan disertai panduan (guidance) suku bunga dan proyeksi ekonomi agar efek dari pengurangan stimulus dapat diantisipasi oleh pelaku ekonomi.
Ben S. Bernanke diyakini harus menurunkan nilai pembelian obligasi, bukan karena kondisi ekonomi sudah membaik, tetapi lebih kepada usaha untuk meminimalisasi risiko materil dari kebijakan stimulus terhadap nilai obligasi (collateral damage). "Dalam satu tahun ke depan, the Fed baru akan benar-benar menghapus kebijakan stimulus," tambah Mohammed El-Irian. Akan tetapi, bos PIMCO memprediksi suku bunga rendah masih akan berlaku karena perekonomian masih butuh vitamin untuk bangkit dari perlambatan.
Terkait dengan kontestasi gubernur bank sentral pengganti Ben S. Bernanke, El-Irian berpendapat Janet Yellen adalah opsi terbaik yang bisa diterima oleh semua pihak. Iklim pemulihan sudah berjalan dalam jalur yang benar dan Yellen diprediksi mampu meneruskan kinerja pendahulunya.</div></div></div>
25th April 2016
Bos PIMCO: Stimulus Berkurang Pekan Ini, Dihapus Tahun Depan
