Demo Tangkap Ahok Di KPK. Polda Metro Jaya mengendus akan adanya gangguan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) jika membiarkan sejumlah mobil besar menggelar aksi ‘Panggung Rakyat Tangkap Ahok’ didepan Gedung KPK.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Awi Setiyono menuding penempatan sejumlah mobil besar beserta perlengkapan aksi unjuk rasa pada pagi hari memang telah disetting. Tujuannya, agar tidak terdeteksi oleh pihak kepolisian.
“Ini berarti kan mengganggu kamtibnas, kalau kita biarkan. Buktinya masih dikirim jam 3 pagi. Kan nunggu kita terlena, ada unsur kan,” ujar Awi di Mapolda Metro Jaya, Kamis (2/6/2016).
Awi mengatakan, pelarangan mobil besar berunjuk rasa sudah tugas kepolisian untuk menjaga Kamtibmas. Tujuannya, agar tidak terjadi kerusuhan. Hingga kini, Ditintelkam Polda Metro Jaya tengah memeriksa intensif delapan orang yang ikut diamankan dalam pengandangan mobil unjuk rasa pagi tadi.
“Nanti kita lihat yang nyuruh siapa,” tegas Awi.
Pagi tadi, tiga buah mobil yang akan digunakan untuk melakukan aksi unjuk rasa ‘Panggung Rakyat Tangkap Ahok’ dikandangakan oleh Polda Metro Jaya.
Aksi ‘Panggung Rakyat Tangkap Ahok’ sendiri digagas oleh Aliansi Gerakan Selamatkan Jakarta. Aksi itu juga dihadiri sejumlah tokoh nasional dan beberapa musisi tanah air.
Sejumlah tokoh tersebut antara lain mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso, Mayjen (Purn) Prijanto, Aktivis Perempuan Ratna Sarumpaet, Musisi ternama Ahmad Dhani, Sri Bintang Pamungkas, Jaya Suprana, Eggie Sudjana, hingga Presiden KSPI Said Iqbal.
Gelaran aksi anti Ahok tersebut akan dimulai pukul 10.00 WIB, dan massa anti Ahok pun akan turut bergabung dalam aksi tersebut.
Massa yang rencananya turun dan mendukung aksi tersebut yakni Federasi Serikat Buruh KSPI, GPII, Geprindo BRN, KOBAR, KAHMI JAK-UT, GTA, ACTA, Laskar Bugis Makasar/Priboemi, Gemuis Betawi, SNI, Korban Gusuran Pasar Ikan, Bima, serta Orang Kita.