FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Internasional Baca berita dari seluruh mancanegara untuk mengetahui apa yg sedang terjadi di dunia. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
SANA'A, KOMPAS.com � Pengawal Republik Yaman dan anggota suku yang bersenjata, Senin (13/6/2011), menyepakati persetujuan gencatan senjata guna mengakhiri bentrokan dua pekan di provinsi Taiz, kata beberapa pejabat setempat.
Kesepakatan itu meliputi penarikan anggota suku yang bersenjata dari bangunan pemerintah dan pembongkaran pos pemeriksaan yang baru dibuat oleh personel Pengawal Republik, kata seorang pejabat keamanan yang tak ingin disebutkan jati dirinya kepada Xinhua, yang dipantau ANTARA di Jakarta, Selasa (14/6/2011). Taiz, yang berada sekitar 200 kilometer di sebelah selatan ibu kota Yaman, Sana'a, telah menghadapi pertempuran di jalan antara pasukan pemerintah dan anggota suku yang bersenjata, yang mengaku mereka "melindungi demonstran antipemerintah". Puluhan orang telah tewas dan banyak warga terpaksa mengungsi untuk menyelamatkan diri dari pengeboman dan penembakan yang berkecamuk selama satu pekan belakangan. Namun, pemrotes hampir setiap hari menyelenggarakan pertemuan terbuka guna menuntut pembentukan dewan pemerintah sementara untuk memerintah negeri tersebut, setelah Presiden Ali Abdullah, yang cedera, pergi untuk menjalani pengobatan di ibu kota Arab Saudi. Saleh menderita cedera dalam serangan pembunuhan di istananya di Sana�a. 10 prajurit disandera Sementara itu sayap Al Qaeda yang berpusat di Yaman menyatakan mereka menyandera 10 tentara pemerintah Senin larut malam, selama bentrokan di provinsi Abyan. Anggota Al Qaeda, yang juga dikenal sebagai Mujahdedeen, mengumumkan melalui pengeras suara di kubu mereka di kota Jaar, Abyan, bahwa mereka menangkap 10 prajurit Senin malam dan menewaskan ratusan tentara selama pertempuran dalam beberapa hari belakangan, kata pejabat yang tak ingin disebutkan jati dirinya. Di dalam pernyataan itu, gerilyawan menyatakan seorang pejuang mereka tewas dalam baku tembak Senin tersebut, kata pejabat itu. Kelompok gerilyawan tampaknya telah memanfaatkan ketidakhadiran pasukan keamanan, yang sebelumnya telah menghadapi kerusuhan lima bulan guna menuntut pengunduran diri Presiden Ali Abdullah Saleh. Kelompok itu berusaha menyusup ke kota pelabuhan Aden. Menurut seorang pejabat keamanan, anggota Al Qaeda membunuhi perwira senior kota itu. Taktik serupa dilakukan di Abyan beberapa bulan lalu. Pertempuran yang berkecamuk terus memaksa sebanyak 30.000 warga meninggalkan rumah mereka ke kota pelabuhan Aden, demikian statistik awal yang dikeluarkan Komisi Tinggi Urusan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR). Pasukan pemerintah telah melancarkan serangan gencar terhadap kelompok gerilyawan itu sejak dua pekan sebelumnya, setelah anggota Al Qaeda merebut dua kota terbesar di Abyan, Jaar dan Zinjibar, sekitar 480 kilometer dari Sana'a, ibu kota Yaman. Sumber: http://www.kompas.com/ |
#2
|
|||
|
|||
![]()
perang perang gk ada abis2nya
|
#3
|
||||
|
||||
![]()
ya ampun masih aja perang...
|
#4
|
||||
|
||||
![]()
thanks dah pada komen
![]() |
![]() |
|
|