FAQ |
Calendar |
![]() |
#1
|
||||
|
||||
![]()
OBAT penurun panas wajib ada di rumah. Bila si kecil demam, ibu akan memberikan obat penurun panas. Kalau demam tak kunjung hilang selama tiga hari, disarankan segera berobat.
Menurut dr Erwin Astha Triyono SpPD, saat ini ada obat penurun panas yang berupa infus. Dengan begitu, dokter memiliki tambahan pilihan. Dokter bisa menggunakan obat oral atau infus. "Ada kerugian dan manfaat terapi penurun panas melalui infus," katanya. Pertama, terapi dengan infus lebih stabil. Dalam hal ini, kadar obat penurun panas diberikan sesuai dengan usia dan berat badan. Jumlah pemberian obat pun stabil. Lain halnya dengan terapi obat oral. Ada kemungkinan, minum obat tak sesuai waktunya atau jumlah obat yang diminum lebih atau kurang dosisnya. Manfaat lainnya, kondisi pasien cepat membaik. "Demam segera turun, pasien tak mengeluh kesakitan atau badannya capek," terang spesialis penyakit dalam dari RSUD dr Soetomo itu. Bila kondisi pasien membaik, misalnya suhu tubuhnya kembali normal, terapi obat penurun panas lewat infus tak dilanjutkan. "Jadi, terapi ini seperlunya. Bila tidak diperlukan, ya dihentikan," ujar Erwin. Namun, terapi itu tetap memiliki kerugian. Erwin mengatakan, banyak penyakit yang keluhan awalnya demam. Nah, bila tanda awal tersebut bisa diatasi, penyakit utama si pasien dapat disembuhkan. "Di sinilah pentingnya anamnesis hingga diagnosis. Dokter mesti bisa menegakkan diagnosis berdasar gejala-gejala lain yang dialami pasien," paparnya. Dia lantas menyebut penyakit demam berdarah (DB). Awalnya, suhu tubuh pasien tinggi selama tiga hari berturut-turut. Namun, kemudian suhu tubuhnya menurun setelah diberi obat penurun panas. Erwin mengatakan, ada gejala lain yang menjadi petunjuk khas DB. Antara lain, keluarnya bintik merah di kulit dan turunnya kadar trombosit dalam darah. Pasien DB juga mengalami mual. Bila perlu, dokter dapat meminta pasien menjalani pemeriksaan laboratorium. Tujuannya, menunjang diagnosis. Misalnya, pasien mengalami panas karena infeksi. Kalau pasien mengeluh sakit saat buang air kecil, ada kemungkinan dia mengalami infeksi saluran kencing. "Untuk menegakkan diagnosis, pasien disarankan periksa laboratorium dan USG perut bila perlu," ucap Erwin. (ai/c8/nda) sumber:jawapos Terkait:
|
![]() |
|
|