
16th June 2011
|
 |
Ceriwis Geek
|
|
Join Date: Mar 2011
Location: Bandung
Posts: 19,160
Rep Power: 90
|
|
Gerilyawan Al Qaeda Serbu Kantor Polisi
Quote:
ADEN, KOMPAS.com � Puluhan orang bersenjata, yang diduga gerilyawan Al Qaeda, menyerang gedung-gedung pemerintah dan keamanan di kota Huta, Yaman Selatan, Rabu (15/6/2011). Serangan itu menewaskan seorang polisi dan mencederai enam orang, demikian pernyataan beberapa petugas medis dan warga.
Bentrokan sengit meletus pada saat fajar antara orang-orang bersenjata dan polisi di sekitar kantor lokal intelijen dan bank sentral serta pengadilan di Huta di Provinsi Lahij. Seorang petugas medis di rumah sakit Ibn Khaldun mengatakan, pihaknya menerima mayat seorang polisi dan enam orang lain dirawat karena terluka. Penduduk mengatakan, orang-orang yang diduga gerilyawan Al Qaeda tersebut menyebar di tempat-tempat pertanian di sekitar kota itu.
Serangan tersebut meningkatkan kekhawatiran bahwa Huta mungkin jatuh ke tangan kelompok radikal setelah orang-orang bersenjata menguasai sebagian besar Zinjibar pada akhir Mei. Aparat keamanan Yaman ditempatkan dalam jumlah besar di Aden di tengah kekhawatiran meluasnya bentrokan antara gerilyawan Al Qaeda dan pasukan keamanan di kota pelabuhan strategis itu. Sedikitnya 81 prajurit dan polisi tewas dan lebih dari 200 orang cedera dalam bentrokan-bentrokan dengan militan di Zinjibar, menurut seorang pejabat militer. Para pejabat keamanan mengatakan bahwa gerombolan militan tersebut adalah Al Qaeda, tetapi politisi oposisi menuduh Pemerintah Presiden Ali Abdullah Saleh mengada-ada tentang ancaman jihad dengan tujuan menangkal tekanan Barat terhadap kekuasaannya yang telah berlangsung 33 tahun.
Yaman merupakan negara leluhur Osama bin Laden dan hingga kini masih menghadapi kekerasan separatis di wilayah utara dan selatan. Yaman Utara dan Yaman Selatan secara resmi bersatu membentuk Republik Yaman pada 1990, tetapi banyak pihak di wilayah selatan, yang menjadi tempat sebagian besar minyak Yaman, mengatakan bahwa orang utara menggunakan penyatuan itu untuk menguasai sumber-sumber alam dan mendiskriminasi mereka.
Negara-negara Barat, khususnya Amerika Serikat, semakin khawatir atas ancaman ektremisme di Yaman, termasuk kegiatan Al Qaeda di Semenanjung Arab. Negara-negara Barat dan Arab Saudi, tetangga Yaman, khawatir Al Qaeda memanfaatkan kekacauan di Yaman dan mengubahnya menjadi basis serangan-serangan lebih lanjut. Yaman menjadi sorotan dunia ketika sayap regional Al Qaeda, AQAP, menyatakan mendalangi serangan bom gagal terhadap pesawat penumpang AS pada hari Natal. AQAP menyatakan bahwa pada akhir Desember 2009, mereka memberi tersangka warga Nigeria "alat yang secara teknis canggih" dan mengatakan kepada orang-orang AS bahwa serangan lebih lanjut akan dilakukan.
Para analis khawatir bahwa Yaman akan runtuh akibat pemberontakan Syiah di wilayah utara, gerakan separatis di wilayah selatan. dan serangan-serangan Al Qaeda. Negara miskin tersebut berbatasan dengan Arab Saudi, negara pengekspor minyak terbesar dunia. Selain separatisme, Yaman juga dilanda penculikan warga asing dalam beberapa tahun ini.
|
Sumber: http://www.kompas.com/
|