FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
BELUM hilang dari ingatan masyarakat Bantul terhadap bencana Gempabumi Bantul 27 Mei2006, kini gempa bumi menghentak lagi pada hari Sabtu petang (21/8). Berdasarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa bumi kuat ini memiliki magnitudo M=5.0 dengan origin time pada 18:41:38 WIB. Lokasi episenter terletak pada koordinat 8.03 LS, 110.39 BT tepatnya di kawasan perbukitan karst, di sebelah timur muara Sungai Opak berjarak sekitar 12 kilometer dengan kedalaman 10 kilometer. Melihat lokasi episenter dan hiposenternya yang dangkal, Gempa bumi Bantul ini dipicu oleh aktivitas sesar aktif.
Ada fenomena menarik terkait dengan lokasi episenter gempabumi Bantul ini. Kejadiannya yang mirip seperti saat terjadi Gempabumi Bantul 27 Mei2006. Saat itu Harvard-CMT (2007) menentukan episenter gempabumi merusak ini terletak di perbukitan struktural sebelah timur Sesar Opak pada koordinat -8.03 LS dan110.54 BT. Lokasi episenter versi Harvard-CMT (2007) yang terletak di sebelah timur Graben Bantul ini semakin kuat karena di dukung oleh hasil survei pengamatan gempabumi susulan (aftershocks) yang dilakukan Walter et al., (2007) dan Meilanoet al. (2006). Hasil pengamatan aftershocks dari dua kelompok riset yang berbeda ini memberikan hasil yang hampir sama. Hasilnya sama-sama menunjukkan adanya klaster aftershocks yang terkonsentrasi pada suatu lokasi di bentuklahan perbukitan struktural yang berjarak sekitar 10 hingga 15 kilometer sebelah timur Sesar Opak dengan kedalaman antara 5hingga 15 kilometer. Klaster aftershocks yang memiliki pola memanjang 25 kilometer dengan arah baratdaya-timurlaut ini merupakan indikasi adanya fenomena aktivitas sesar aktif dibentuklahan perbukitan struktural di sebelah timur Bantul, meskipun lokasi sesar dan geometrinya belum jelas. Tidak lama berselang, tanda tanya mengenai keberadaan sebuah sesar aktif di sebelah timur Graben Bantul akhirnya terjawab. Setelah Tsuji etal. (2009) melakukan penelitian menggunakan teknologi synthetic aperture radar (SAR)interferometry, mereka berhasil mendelineasi jejak sesar aktif pembangkit gempabumi Bantul 27 Mei 2006. Berdasarkan fakta tersebut di atas tampaknya memang ada dugaan akan keberadaan sesar lain di sebelah timur dari sesar yang kita kenal sebagai sesar Opak yang sangat populer pada peta Geologi Yogyakarta. Meski terdapat kemungkinan bahwa sesar opak memiliki dipping ketimur, tetapi hal ini tidak konsisten dengan focal mechanism yang dip-nya hampir tegak lurus. Tanda tanya Ini adalah tantangan bagi para ahli kebumian kita untuk mengkaji ulang karanteristik Sesar Opak dan sekitarnya, karena kompleks Sesar Opak ini menjadi penting terkait analisis bahaya gempabumi di Daerah Bantul dan sekitarnya. Kejadian gempabumi pada hari Sabtu petang lalu pun semakin mengokohkan keberadaan sesar aktify ang lokasinya di sebelah timur Sesar Opak. Jika melihat lokasi episenter menurut BMKG yang terletak di zona sesar, bisa jadi Gempabumi Bantul ini merupakan manifestasi pelepasan tegangan di zona sesar yang mungkin belum terlepaskan seluruhnya saat terjadi gempabumi 27 Mei 2006. Rentetan aktivitas seismik di Daerah Bantul dan sekitarnya akhir-akhir ini patut diwaspadai. Apakah aktivitas seismik ini cerminan dari masih tingginya tegangan yang masih tersimpan di zona sesar?, ataukah fenomena rentetan gempa ini merupakan gempabumi pendahuluan (foreshock) yang akan diakhiri dengan sebuah gempa utama (mainshock)? Semuanya masih teka-teki yang sulit dijawab. Namun yang pasti, rentetan kejadian gempabumi akhir-akhir ini semakin menegaskan bahwa Daerah Bantul dan sekitarnya merupakan zona rawan gempabumi. MITIGASI DANADAPTASI Kondisi alam Daerah Bantul yang kurang bersahabat secara tektonik merupakan sesuatu yang harus diterima. Sehingga mau tidak mau, suka tidak suka,semua adalah risiko yang harus dihadapi sebagai penduduk yang tinggal berdekatan dengan zona sesar aktif. Ketika usaha-usaha untuk memprediksi gempabumi belum menampakkan hasil, maka usaha paling baik dalam mengantisipasi bencana gempabumi satu-satunya adalah upaya mitigasi dan adaptasi terhadap lingkungan yang rawan. Dalam rangka melakukan upaya pengurangan risiko bencana, masyarakat harus memiliki strategi, yaitu taktik untuk menyelaraskan tatanan kehidupan sebagai respon dari situasi tempat tinggalnya yang rawan bencana gempabumi (adaptasi). Taktik ini akan menjadi cara masyarakat untuk mampu menghindari atau meminimalisasi ancaman dari eleman yang berisiko. Taktik menyelaraskan tatanan kehidupan sebagai respon dari situasi tempat tinggal yang rawan bencana gempabumi mutlak harus dilakukan jika ingin hidup dengan selamat. Sebagai contoh, jika selama ini korban meninggal akibat gempabumi kebanyakan disebabkan tertimpa rumah yang roboh, maka tindakan mitigasinya adalah dengan membangun bangunan yang tahan gempabumi. Bagi masyarakat yang belum memungkinkan untuk membangun bangunan tahan gempabumi dengan konstruksi yang memenuhi standar, maka pilihan tepat jika mau hidup aman adalah harus mau membangun bangunan tahan gempabumi sederhana dengan bahan dari kayu atau bambu. Contoh lain mengenai adaptasi bagaimana agar aman tinggal di daerah rawan gempabumi, yaitu dengan memiliki perabotan seperti meja besar atau tempat tidur dengan kolong yang kuat sebagai tempat perlindungan jika sewaktu-waktu terjadi gempabumi. Saat terjadi gempabumi kuat akan sangat berbahaya jika memaksa menyelamatkan diri lari ke luar rumah,karena dalam satu atau dua sentakan gempabumi kuat sudah dapat menyebabkan rumah roboh. Strategi mitigasi dan adaptasi semacam ini perlu dikembangkan ditengah-tengah masyarakat. Karena dengan menerapkan strategi yang tepat, kita bisa tetap hidup nyaman meskipun tinggal dikawasan rawan gempabumi. Spoiler for liat:
sumber: Spoiler for link:
MOHON DI RATE pesan penting Spoiler for pesan:
|
#2
|
||||
|
||||
![]()
TOP ONE...
belum ada yang koment.. |
![]() |
|
|