FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Ditulis oleh Slamet Oerip Prihadi Senin, 15 Agustus 2011 02:20
![]() sekitar 25 anak-anak muda berkumpul di warkop pojok Jalan Majapahit, Surabaya, depan kampus Universitas Katolik Widya Mandala (UWM). Ada dua cewek muda di antara mereka. Dua mobil � Toyota Avanza warna hitam dan Jimny Katana Suzuki warna putih � diparkir di tepi jalan. Juga ada sekitar 15 sepeda motor diparkir di depan warkop tersebut. Mereka adalah Bonek Oriental, mahasiswa-mahasiswa UWM yang sedang mempersiapkan diri untuk bagi-bagi takjil di tepi Jalan Raya Darmo. Tepatnya di trotoar sebelah barat Monumen Polisi, perempatan Jalan Raya Darmo � Jalan dr. Soetomo. Pukul 17.15 WIB mereka bergerak dari depan kampus UWM ke Monumen Polisi. Dua mobil (Avanza dan Katana) itu mengangkut paket takjil. Di sana sudah ada sekelompok aktivis Nasdem (Nasional Demokrat) yang juga siap bagi-bagi takjil bagi ummat Muslim yang melintas Jalan Raya Darmo. Tampak di antara aktivis Nasdem wanita berkaos biru � seragam Nasdem di lapangan � bernama Ita (sapaan akrab Siti Nasyi�ah) yang juga dikenal sebagai tokoh Bonita (Bonek Wanita). Maka, dua Bonek Oriental � para Bonek keturunan Tionghoa � dan aktivis Nasdem pun berbarengan dan berdampingan bagi-bagi takjil. Luar biasa! Mayoritas Bonek Oriental yang bagi-bagi takjil tersebut menganut agama Katolik, hanya tiga yang Muslim, yaitu Ganong, Dimas, dan Ditya. Perlu dicatat, Dimas sebenarnya seorang Viking � suporter loyal Maung Bandung Persib, yang kuliah di UWM. ��Ada 200 paket takjil yang kami bagikan,�� kata Septio, Bonek Oriental yang bertugas meng-upload foto-foto bagi takjil tersebut ke twitter. Foto-foto diambil oleh dua mahasiswa UWM yang bertugas sebagai fotografernya. Kegiatan sosial bagi takjil di Bulan Ramadan ini mungkin hal yang biasa. Namun, bagi arek-arek Bonek Oriental, prosesnya tidak semudah yang diperkirakan. ��Sebagian anggota Bonek Oriental ada yang kurang setuju. Berjam-jam kami rapat, akhirnya dilakukan voting. Hasilnya, suara terbesar sekitar 75 persen setuju program bagi takjil,�� terang Ganong, penasihat Bonek Oriental UWM. Persiapan program bagi takjil dilakukan satu minggu, karena harus menggalang urunan dan donatur. ��Alhamdulillah, semuanya berjalan dengan baik dan sukses,�� ujar Donny, salah seorang koordinatornya.* Spoiler for sumber:
yang memberi apresiasi, mohon bagi ![]() ![]() |
#2
|
||||
|
||||
![]()
mantap ndan
semoga citra bonek sebagai biang masalah dpt hilang salam dr bandung ![]() |
#3
|
||||
|
||||
![]() Quote:
bonek ![]() ![]() makasih bro... citra bonek di angkat oleh media (dulu) dan dijatuhkan pula oleh media (sekarang) nah sekarang kita bekerjasama dengan media yang netral, tuk membuka mata masyarakat, bahwa pandangan mereka ttg bonek itu g sepenuhnya benar |
#4
|
||||
|
||||
![]() Quote:
jgn cuma negatifnya aja yg d tonjolin,yg begini yg harusnya d tonjolkan ![]() |
#5
|
|||
|
|||
![]()
salut, semoga bonek lainnya mengikuti kegiatan yg positif kek gini
|
#6
|
|||
|
|||
![]()
seharusnya semua'a begini supa citra baik dan non arogan terpupuk..
|
#7
|
|||
|
|||
![]() Quote:
![]() ![]() |
#8
|
|||
|
|||
![]()
sering2 aja kek gini
|
![]() |
|
|