Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Health > Sharing obat

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 25th June 2011
DreamWorld's Avatar
DreamWorld DreamWorld is offline
Ceriwis Geek
 
Join Date: Mar 2011
Location: Bandung
Posts: 19,160
Rep Power: 90
DreamWorld is Ceriwis ProphetDreamWorld is Ceriwis ProphetDreamWorld is Ceriwis ProphetDreamWorld is Ceriwis ProphetDreamWorld is Ceriwis ProphetDreamWorld is Ceriwis ProphetDreamWorld is Ceriwis ProphetDreamWorld is Ceriwis ProphetDreamWorld is Ceriwis ProphetDreamWorld is Ceriwis ProphetDreamWorld is Ceriwis Prophet
Post KB Spiral Terbukti Paling Efektif

KB Spiral Terbukti Paling Efektif

Quote:



Dibandingkan alat kontrasepsi jangka panjang lainnya, IUD atau Intra Utreine Device yang populer dengan sebutan spiral, paling disarankan oleh dokter kandungan. Selain paling efektif, metode ini sifatnya tidak permanen sehingga bisa dilepas jika ingin punya anak lagi.

Laporan terbaru dari American College of Obstetricians and Gynecologists yang dirilis pekan ini mengungkap, IUD paling efektif mencegah terjadinya kehamilan untuk jangka waktu 5-10 tahun. Selain efektif, alat yang bentuknya seperti huruf T ini juga cukup aman.

Lamanya perlindungan yang diberikan oleh IUD ditentukan oleh jenisnya. Ada 2 jenis IUD, yang pertama adalah IUD tembaga yang di dalam saluran sel telur akan melepas molekul tembaga untuk menghambat pertemuan sperma dan sel telur. Jenis ini cukup efektif hingga 10 tahun.

Jenis lainnya adalah IUD hormonal, yang melepaskan hormon progestin untuk menghambat pelepasan sel telur. Jenis ini memberi perlindungan untuk jangka waktu yang lebih pendek yakni 5 tahun, namun sama efektifnya jika dipasang dengan cara yang benar.

Terkait tingkat kegagalan metode kontrasepsi ini, IUD tembaga hanya memicu kehamilan tidak diinginkan pada 0,8 persen pengguna dalam kurun waktu setahun terakhir. Pada IUD hormonal angkanya lebih kecil lagi, yakni hanya sekitar 0,2 persen.

Angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan pil KB, yang dalam setahun terakhir memicu kehamilan tidak diinginkan sebanyak 9 persen. Kondom bahkan masih lebih rendah dibanding pil KB, yakni 2 persen dengan catatan harus digunakan dengan benar.

Dalam laporan tersebut, metode kontrasepsi jangka panjang non-permanen lainnya yang juga efektif adalah implan atau susuk KB. Alat kontrasepsi yang ditanam di lengan perempuan ini memberikan perlindungan hingga 3 tahun, dengan risiko kegagalan hanya 0,5 persen.

Meski relatif aman, Dr Manny Alvarez pakar kesehatan dari Foxnews Health memperingatkan bahwa pemasangan IUD tetap memiliki risiko infeksi jika terjadi kesalahan dalam pemasangan. Beberapa pengguna IUD juga mengalami perdarahan dan keram dalam beberapa bulan pertamanya.

"Bagaimanapun pemasangan IUD adalah prosedur invasif, selalu ada risiko infeksi. Kadang-kadang infeksinya tidak disertai gejala, tahu-tahu memicu kerusakan pada tuba falopi atau saluran sel telur," ungkap Dr Alvarez seperti dikutip dari Foxnews, Rabu (22/6/2011).

Spiral bentuknya seperti huruf T dan diletakkan dalam rongga rahim. Jika saat pemasangan posisinya tepat, maka spiral tidak akan berubah posisi. Tapi jika pemasangannya tidak tepat, posisi spiral bisa berubah atau bergeser.

dr Ifzal Asril SpOG, yang dihubungi detikHealth pernah mengatakan tidak semua perempuan bisa menggunakan spiral. Menurut dr Ifzal, perempuan yang mengalami penebalan dinding rahim, infeksi di vagina seperti keputihan dan juga pekerja seksual tidak bisa menggunakan spiral.

dr Ifzal menuturkan ada langkah-langkah yang bisa dilakukan perempuan agar aman dalam menggunakan kontrasepsi spiral, yaitu:

  1. Melakukan pemeriksaan sebelum memasang spiral, hal ini untuk mengetahui kondisi dari perempuan tersebut apakah terdapat infeksi, peradangan atau terjadi penebalan dinding rahim.
  2. Jika terdapat infeksi atau peradangan sebaiknya diobati terlebih dahulu hingga kondisi tersebut hilang atau sembuh dan kembali normal.
  3. Spiral dipasang di rongga rahim saat perempuan sedang menstruasi. Karena saat menstruasi diketahui bahwa perempuan tersebut tidak hamil dan mulut rahim sedang terbuka sehingga lebih mudah.
  4. Melakukan kontrol atau pengecekan posisi spiral seminggu setelah pemasangan dan diulangi lagi setelah 3 bulan, 6 bulan dan setiap satu tahun.
  5. Jika timbul keluhan seperti nyeri atau ada keputihan sebaiknya konsultasikan dengan dokter. Hal ini untuk mengetahui apakah spiral perlu dikeluarkan dan diganti dengan alat kontrasepsi lain atau tidak.
Sumber

Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 07:37 AM.


no new posts