Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > HOBI > Other Discussion > Design > Arsitektur

Arsitektur Forum diskusi yang membahas mengenai arsitektur dan bangunan. Para Arsitek dapat berbagi ilmunya disini

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 27th June 2011
alwaysbewithu's Avatar
alwaysbewithu alwaysbewithu is offline
Newbie
 
Join Date: May 2011
Posts: 34
Rep Power: 0
alwaysbewithu mempunyai banyak pengalamanalwaysbewithu mempunyai banyak pengalamanalwaysbewithu mempunyai banyak pengalamanalwaysbewithu mempunyai banyak pengalamanalwaysbewithu mempunyai banyak pengalamanalwaysbewithu mempunyai banyak pengalaman
Post Tata Kota Wonderland

Surrealisme adalah gaya dalam seni dan literatur yang berkembang pada awal abad ke-20 . Titik beratnya ada pada pada pencurahan angan-angan seperti yang terungkap dalam mimpi, yakni yang terbebas dari kendali alam sadar serta kaidah. Penulis Surrealis lebih tertarik pada hubungan dan keterlibatan kata-kata ketimbang makna sebenarnya, dan karenanya sulit untuk dibaca [1]. Ciri lain adalah pemunculan citra fantastis dan penjajaran yang tak pantas terhadap materi subyeknya [2].
Surealisme tumbuh dan berkembang di Eropa setelah dan sebagai kelanjutan dari era Dadaisme. Pada akhir Perang Dunia I, Tristan Tzara, pimpinan gerakan Dada berniat menyerang masyarakat melalui skandal. Beliau percaya bahwa masyarakat (yang saat itu) menciptakan perang dan kehancuran tidak pantas mendapat seni, sehingga beliau memutuskan untuk menghadirkan �anti-seni� atau �anti-art� yang mana menghadirkan keburukan (ugliness) bukan keindahan (beauty). Dengan jargon seperti �Dada destroys everything!�, Tzara ingin menyerang dunia industri niaga baru saat itu yakni kaum bourgeoisie. Namun sasarannya malah tak tersinggung sama sekali, malah gerakan ini dinggapnya sebuah ekspresi yang menentang �seni lama� dan benteng feodal serta dominasi gereja, bukan menyerang mereka. Bahkan kaum bourgeoisie merangkul gerakan pemberontak ini sampai-sampai anti-seni menjadi seni [3].
Namun sekelompok seniman tidak rela merangkul seni baru yang menolak segala hal yang telah dipelajari oleh seniman dahulu selama berabad-abad. Gerakan Surrealis memperoleh momentum setelah gerakan Dada. Seniman yang berkecimpung meneliti dan mempelajari karya Sigmund Freud dan Carl Jung [3]. Pemimpin gerakan ini adalah Andre Breton, seorang dokter Prancis yang telah berjuang selama Perang Dunia I. Breton menyebutkan bahwa Surrealisme bermaksud menyatukan pengalaman pada alam sadar dengan alam bawah sadar sedemikian rupa sehingga dunia mimpi dan fantasi bergabung dengan dunia nyata dalam �an absolute reality, a surreality.� Sementara Dadaisme menekankan pada ekspresi negatif, Surrealisme bergerak sebaliknya [2]. Dengan penekanan pada isi dan bentuk bebas, surrealisme menyediakan alternatif bagi gerakan Cubist kontemporer dan bertanggung jawab untuk mengabadikan prinsip makna tradisional dalam lukisan modern [2].


Cara pemahaman yang berbeda terhadap Freud dan Jung melahirkan dua bentuk ekspresi yang berbeda. Yang pertama adalah automatism, yang mengacu pada pengurangan kuasa kesadaran demi pencurahan bawah sadar. Kelompok seniman yang menganut aliran ini menitikberatkan pada perasaan, karenanya bersifat lebih tidak analitis. Kelompok ini memahami Automatisme sebagai cara otomatis dimana citra bawah sadar muncul ke permukaan kesadaran. Citra ini tidak boleh dibebani makna. Penganut Automatisme memandang pendidikan seni sebagai sesuatu yang tidak terbuka terhadap kebebasan ekspresi perasaan. Mereka juga menilai bahwa bentuk adalah penyebab ketidakterbukaan itu. Abstraksi lah satu-satunya cara untuk menghidupkan citra bawah sadar. Dengan berlandaskan tradisi Dada, seniman-seniman Surrealisme juga mengaitkan skandal, penghinaan, dan penyimpangan menuju bourgeoisie dengan kebebasan. Mereka percaya bahwa ketiadaan bentuk adalah sebuah cara untuk menentang mereka.


Sementara itu, bentuk ekspresi yang kedua adalah Surrealis Veristik menafsirkan Automatisme sebagai membiarkan citra bawah sadar muncul ke permukaan tanpa gangguan sehingga maknanya dapat diuraikan melalui analisis. Mereka berniat menggambarkan citra ini sebagai penghubung antara kenyataan abstrak spiritual dan bentuk nyata dalam dunia teraga. Bagi mereka, sebuah obyek ada sebagai metafora dari kenyataan semu, dan melalui metafora inilah dunia nyata dapat dipahami bukan dengan melihat obyeknya namun dengan melihat ke dalamnya. Surrealis Veristik memandang pendidikan seni dan bentuk sebagai alat untuk mewakili citra bawah sadar dengan jujur; sebagai satu cara untuk mengabadikan citra yang bila tak terekam akan dengan mudah tercerai-berai. Mereka berharap untuk dapat menemukan cara untuk mengikuti citra bawah sadar sampai kesadaran dapat memahami maknanya, dan alam sadar harus mempelajari cara menerjemahkan bahasa bawah sadar sehingga dapat dipahami dalam bahasa permukaan [3].


Salah satu bacaan yang paling banyak memaparkan Surrealisme dan mungkin yang paling laku terjual adalah Alice�s Adventure in Wonderland atau lebih dikenal sebagai Alice in Wonderland [4]. Selaras dengan Surrealisme itu sendiri, buku ini menuliskan petualangan Alice di dalam dunia yang menakjubkan, penuh dengan hal-hal aneh dan tak terduga, yang disebut alam mimpi. Buku ini sebenarnya diluncurkan pada tahun 1865, jauh sebelum gerakan Surrealisme berkembang. Buku ini pun bukan merupakan acuan bagi Andre Breton maupun seniman serta penulis Surrealis dalam pemunculannya.
Walaupun tidak berkaitan dengan Surrealisme, buku ini sangat kental dengan pemikiran tersebut. Bila karya Surrealisme berniat mengabadikan (to freeze) sebuah citra bawah sadar, Carroll seakan-akan merekam adegan yang diputar lalu menuliskannya menjadi sebuah bacaan. Buku ini sebenarnya bukan tipe yang sulit dibaca, namun untuk membaca dan menerjemahkannya ke dalam sebuah film imajiner di kepala bukanlah tugas yang mudah. Perubahan setting terjadi dengan sangat liar dan tak terduga, sebagaimana tidak terbayangkannya mimpi itu sendiri.


Buku ini seolah meneriakkan betapa tidak relevannya kebenaran dunia nyata dengan dunia Surrealis, dunia mimpi, ataupun dunia bawah sadar. Semua tatanan dapat berubah sewaktu-waktu. Sangat tidak mungkin memetakan dunia yang dijelajahi Alice, dan kalaupun bisa peta yang dihasilkan tidak sedikitpun akan serupa dengan peta yang umum diketahui manusia. Pengalaman di Wonderland tidak dapat disamai oleh pengalaman di dunia nyata; setidaknya belum. Buku ini lebih canggih daripada karya sci-fi.
Mari membaca rangkuman perjalanan Alice. Alice yang mengejar kelinci putih yang terburu-buru terpaksa jatuh menuju lubang yang sangat dalam setelah memasuki sarang kelinci. Sesampainya di dasar, Alice melanjutkan pengejaran hingga menemukan sebuah lorong berlantai, berplafond, berdinding dan berpintu. Alice menemukan pintu kecil dan melihat taman indah. Alice mengecil dan membesar dengan mengantongi kegagalan memasuki pintu tersebut, lalu menangis. Alice mengecil kembali dan terendam dalam air matanya. Alice bertemu dengan berbagai makhluk yang ikut hanyut dalam arus air itu lalu berenang ke tepian. Alice bercengkrama dan mengeringkan dirinya. Alice membuat yang lain kabur karena menyebut kucing.
Alice bertemu lagi dengan kelinci putih yang mengiranya sebagai pembantunya. Alice melakukan perintah kelinci putih, masuk ke rumah, dan membesar lagi. Alice berhasil mengecil dan kabur menuju hutan dan bertemu ulat di atas jamur dan berkonsultasi mengenai perubahan ukuran tubuh. Ulat mengijinnya mengambil beberapa potong jamur untuk dimakan. Alice memakannya dan berubah beberapa kali sampai menemukan ukuran tubuh yang seharusnya. Alice menemukan rumah kecil di padang rumput lalu memakan potongan jamur untuk mengecil, dan memasuki rumah itu, bertemu bangsawan yang sedang mengasuh bayi. Bayi itu diberikan kepada Alice dan Alice membawanya ke luar, bertemu kucing tersenyum yang dapat menghilang, bayi berubah menjadi babi dan kabur, Alice lanjut berjalan.


Alice menuju tempat Hatter, bercengkrama dengan tamu pada pesta teh, mendengar lelucon tak lucu dan teka-teki tanpa jawaban, kesal, lalu pergi menuju hutan. Menemukan pohon berpintu, masuk dan kembali ke lorong berlantai, berplafond, berdinding dan berpintu. Alice makan jamur mengecil dengan kunci pintu menuju taman dan memasukinya. Melihat kartu mengecat mawar, bertemu ratu, bermain croquet, menghadiri pengadilan, dan terbangun dari mimpi.
Memang perjalanan Alice adalah perjalanan panjang yang rumit. Begitu banyak perubahan dan pergantian tempat secara tiba-tiba. Sebuah lorong terasa seperti laut ketika Alice mengecil. Terasa seperti sungai ketika Alice menepi. Terasa seperti pinggir hutan ketika Alice berhasil membuat teman-teman barunya melarikan diri. Begitu banyak perubahan-perubahan yang terjadi apabila tidak disadari. Bila pergantian itu diperhatikan dan disadari mungkin tak akan pernah berubah. Perubahan itu terjadi ketika Alice (maupun pembaca) terfokus pada kegiatan yang sedang dilakukan. Lingkungan berubah ketika penceritaan tidak berpusat pada lingkungan sekitar. Dalam rekaman mimpi itu perubahan lingkungan secara bertahap tidak terekam secara khusus karena yang menjadi prioritas adalah apa yang dilakukan Alice.


Sebagaimana mimpi itu nisbi, tidak ada kaidah yang bersifat mutlak. Dalam perjalanan Alice, terdapat berbagai perubahan ruang yang dapat dicatat. Perubahan alam pada perjalanan Alice selepas pesta teh yang aneh menuju hutan dan memasuki pintu menuju lorong dapat dipahami dengan gamblang. Namun keanehan lain terjadi di sini. Perjalanan Alice yang selalu satu arah pada sebuah daratan ternyata mengantarkan Alice menuju tempat yang sama hanya dengan melalui sebuah pintu. Pemetaan dua dimensi sangat tidak mungkin dilakukan. Di sini terjadi peralihan dimensi, seperti yang sering terdapat pada karya science fiction. Pintu itu merupakan sebuah bentuk lubang cacing. Hyperlink dapat menjelaskan perpindahan dengan cepat dari satu titik ke titik lainnya, namun belum dapat mencatat perubahan halus ataupun transisi yang tak disadari pada awal perjalanan Alice. Pencatatan perjalanan tidak bisa merekam perjalanan ini secara nyata; setidaknya belum.


Skala juga tidak relevan pada perjalanan Alice. Taman indah yang berada di balik pintu kecil di lorong itu merupakan negeri yang hanya bisa dimasuki dengan tubuh yang kecil. Sesungguhnya negeri itu berada di satu wilayah dengan di mana Alice berada sebelumnya, pintu kecil itu hanyalah jalan pintas. Namun kelinci putih yang datang ke tempat itu tanpa harus mengecil dan memasuki pintu kecil berukuran sebanding dengan Alice yang harus mengecil dan memasuki pintu kecil. Transisi ini sangat tak terbayangkan dan tidak dapat direkam melalui pengalaman di dunia yang ada sekarang; setidaknya belum.
Nampaknya teknologi manusia belum mencapai keadaan alam mimpi dan pengalaman Surrealis ini, sehingga manusia belum dapat mencatat ataupun merekam secara mendetail, frame demi frame dan terhitung tiap nano-detik. Keadaan dimana perubahan bisa terjadi bila terdapat masukan tertentu belum dapat diwujudkan segamblang sekaligus semaya dunia Surrealisme. Dalam filmnya pun, di versi manapun, perubahan alam pada lingkungan Alice tidak terekam jelas. Ini merupakan tanda bahwa pengalaman Surrealis bahkan masih belum dapat disimulasikan. Tatakota Wonderland yang tak dapat dipetakan secara dua dimensi �atau bahkan melalui hyperlink� merupakan salah satu tanda bahwa teknologi manusia belum mencapai tingkat yang setara dengan karya science fiction. Namun apakah teknologi dapat membawa manusia menuju alam bawah sadar, merekam lalu menyatakannya? Teknologi perekaman mimpi yang dirindukan penikmat fiksi ilmiah belum dapat diaplikasikan, setidaknya tidak seperti yang diperagakan dalam film Final Fantasy: The Spirit Within. Teknologi dan keilmuan manusia belum mencapai Surrealis. Atau, tak tercapaikah impian itu?


Spoiler for referensi:
[1] http://www.encyclopedia.com/category..._and_the_Arts/ Art_and_Architecture/

[2] http://www.ibiblio.org/wm/

[3] http://www.connect.net/ron/surreal.html

[4] Carroll, Lewis (1865). Alice�s Adventure In Wonderland. England: Macmillan
.

Reply With Quote
  #2  
Old 5th November 2011
eazy eazy is offline
Banned
 
Join Date: Nov 2011
Posts: 56
Rep Power: 0
eazy mempunyai hidup yang Normal
Default

wwwwaaaaaaaaaaaaaaaaaau
Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 07:22 PM.


no new posts