Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > HOBI > Other Discussion > Design > Arsitektur

Arsitektur Forum diskusi yang membahas mengenai arsitektur dan bangunan. Para Arsitek dapat berbagi ilmunya disini

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 27th June 2011
alwaysbewithu's Avatar
alwaysbewithu alwaysbewithu is offline
Newbie
 
Join Date: May 2011
Posts: 34
Rep Power: 0
alwaysbewithu mempunyai banyak pengalamanalwaysbewithu mempunyai banyak pengalamanalwaysbewithu mempunyai banyak pengalamanalwaysbewithu mempunyai banyak pengalamanalwaysbewithu mempunyai banyak pengalamanalwaysbewithu mempunyai banyak pengalaman
Arrow Arsitektur sebagai Sebuah Pilihan

Arsitektur merupakan salah satu pilihan dalam menjawab masalah keruangan. Ketika ada masalah pengangguran, arsitektur dapat dijadikan solusi untuk membuat sebuah jalan mencari lapangan pekerjaan. Contohnya dengan membuat sebuah taman rekreasi yang menyediakan lapak-lapak kosong sebagai tempat untuk mencari nafkah. Lahan tersebut dapat dimanfaatkan untuk membuka warung atau pangkalan ojek yang siap mengantar orang-orang yang berada disana.

Contoh lain adalah masalah tentang adanya sebuah tragedi. Solusi pun muncul dengan sebuah jawaban bahwa yang diperlukan adalah perasaan mengenang tragedi yang harus tetap ada. Arsitektur sebagai sebuah cara muncul dengan membuat sebuah monumen berupa museum untuk mengenang hal tersebut. Begitulah arsitektur muncul sebagai sebuah jalan yang diambil untuk menyelesaikan sebuah masalah.

Demikian halnya dengan arsitektur everyday. Everyday muncul sebagai sebuah teori dan konsep untuk melihat fenomena-fenomena yang ada dan menggalinya lebiih dalam untuk mencari makna di dalamnya. Everyday melihat sebuah tempat sebagai suatu teritori. Setiap orang yang berada di dalamnya akan merasakan hal yang berbeda-beda. Mereka memiliki pemetaan masing-masing akan tempat tersebut. Seperti layaknya para komplotan pembajak yang mengetahui dengan persis rute dan letak mangsanya di setiap saatnya, sehingga mereka dapat mengawasi mangsanya tanpa diketahui. Atau juga dengan para pecinta olah raga ekstrim yang menilai suatu kota dengan gedung-gedung yang tinggi sebagai suatu hutan yang penuh pohon yang harus mereka lewati tanpa menabraknya dengan parasut. Demikian pula dengan para pedagang kaki lima yang sering berjualan di tempat yang justru terlarang untuk berjualan. Mereka justru menilai lahan tersebut sebagai tempat yang sangat potensial untuk mencari pelanggan.

Everyday tidak hanya muncul sebagai sebuah konsep dalam masyarakat tetapi juga dalam kehidupan setiap orang dalam kesehariannya. Konsep everyday adalah sebuah pencarian ke dalam kehidupan orang-orang untuk mengetahui keseharian yang merupakan sesuatu yang berulang dan menjadi sesuatu yang sudah familiar. Pada setiap orangnya pun hal tersebut akan berbeda, seperti keseharian versi tentara yang serba disiplin dan teratur dengan keseharian versi seniman yang terlihat dari kesantaiannya dan serba terserah. Repetisi dalam kehidupan mereka sehari-harilah yang membuat mereka memiliki pola yang berbada dilihat dari konsep everyday.

Konsep everyday yang muncul dari fenomena-fenomena di dalam masyarakat menjadikan solusi dari masalah sosial dapat dijawab dengan bentukan arsitektur. Konsep everyday sendiri menjadi awalan dalam menjawab persoalan yang ada melalui analisis-analisis dan teori-teori yang ada sebagai bekal dalam mencari solusi yang penting. Contohnya melalui analisis pola pedagang kaki lima yang banyak berada di pinggir jalan. Dari analisis tersebut dapat dicari apakah yang sebenarnya terjadi disana, bagaimana para pedagang menilai lahan tersebut, dan nilai dari domesticity setiap lahan yang ditempati oleh masing-masing pedagang. Dengan demikian kita dapat menganalis dari sudut pandang pedagang kaki lima tersebut.

Analisis juga dapat dilakukan untuk mengetahui apakah pihak the others setuju jika dilakukan suatu perubahan, atau jangan-jangan menurut para the others hal tersebut malah jangan diubah karena mungkin pedagang-pedagang kaki lima sudah menjadi suatu ciri khas yang merupakan ikon dari tempat tersebut. Selanjutnya dalam menyelesaikan masalah berbagai pertimbangan tersebut dapat dijadikan referensi dalam mencari solusi. Kemudian bentukan arsitekturnya juga menyesuaikan dengan temuan dalam analisis-analisis tersebut. Dengan demikian hasil arsitekturnya dapat lebih berguna bagi yang lebih membutuhkan.

Dalam penerapan, konsep everyday menjadi bagian dari proses merancang. Dimulai dari penggalian isu yang akan dibahas, pendefinisian statement, project dan program, hingga setelah itu masuk ke dalam desain arsitektur yang merupakan penerapan dari konsep-konsep tadi, termasuk wujud dan estetikanya. Sebenarnya konsep everyday dapat berjalan sendiri tanpa lanjutan dari unsurearsitekturnya namun jika konsep everyday itu berjalan sendiri hal tersebut hanya dapat menjadi sebuah kritikan sosial saja tanpa adanya hasil terapan apapun. Oleh karena itu arsitekur dibutuhkan untuk menjawab hal tersebut dan menjadi sebuah media penerapan konsep dan analisis-analisis dari masalah yang diangkat. Kedua hal ini saling bersinergi dalam menyelesaikan masalah melalui konsep maupun desain secara tuntas.

Arsitektur everyday adalah suatu pemaparan hal yang sangat mendasar yang dirasakan oleh banyak orang dan esensial bagi manusia. Jawaban dari arsitektur everyday seharusnya merupakan sesuatu yang dapat mencerahkan dalam masyarakat karena kekritisan dalam menyikapi, menganalisis serta mencari inti dari semua bahasan di dalam masyarakat. Ketika banyak arsitektur yang lain mengutamakan segala sesuatu yang menarik dan menyenangkan untuk dilihat, arsitektur everyday lebih bersifat mencari hal yang lebih penting dari semua itu. Misalnya pada kasus pedagang kaki lima yang menjadi ikon bagi suatu daerah namun dianggap menggangu dan harus dihilangkan karena merusak keindahan kota. Bagi arsitektur everyday masalah keindahan tersebut menjadi tidak penting karena hal yang sebenarnya lebih penting adalah tentang pedagang kaki lima yang menjadi ikon tersebut. Dengan demikian maka keberadaannya mungkin harus tetap dipertahankan.

Jawaban-jawaban dari arsitektur everyday kebanyakan adalah sesuatu yang bertentangan dengan rata-rata arsitektur yang ada. Arsitektur lain berbicara tentang sesuatu yang ideal yang seharusnya terjadi dan menjadi sesuatu yang harus menonjol. Namun bagi arsitektur everyday itu yang terpenting seharusnya adalah cerita dibaliknya atau mungkin juga hal-hal pelengkap pendukung yang lebih dirasakan oleh banyak orang. Semua itu menjadi lebih penting dibandingkan bagaimana sesuatu semestinya terlihat oleh umum sebagai sesuatu yang bagus. Dengan demikian maka jawaban-jawaban dari arsitektur everyday itu seharusnya dapat lebih mengena bagi banyak orang karena nilai realita yang diangkatnya.

Tampilan-tampilan dan jawaban-jawaban dari arsitektur everyday tersebut seharusnya dapat �menyala� bagi banyak orang. Arsitektur everyday menyikapi hilangnya hal-hal yang seharusnya menjadi esensi. Seperti yang dinyatakan oleh Aaron Betsky & Erik Adigard:

Architecture must burn. It must be a flame that shines out of the drabness of our daily existence. It must be a fire that transforms the materials of our lives. It must be explode our indifference, revealing the unseen constructions that we take for granted (Betsky & Adigard, 2000:20).

Contohnya adalah ruang kota yang penuh dengan bangunan-bangunan kokoh dan tinggi menjulang yang memberikan kesan kaku dan tidak dapat diubah. Padahal dalam sebuah kota terdapat kebutuhan akan ruang yang lebih situasional dan keragaman kegiatan yang berbeda-beda. Sehingga bangunan kota sebaiknya adalah bangunan yang plastis sehingga kesan untuk mudah diubah-ubah, adanya kegiatan yang beragam serta kondisi yang berubah-ubah dapat terealisasikan. Seperti pernyataan berikut ini:

we need to build such places not with stones and concrete, steel and wood, but with the plastic materials that can change at a moment�s notice. We need to create temporary environments that make up complete stage-sets in which we can appear and see at least one version of the world making sense, if only for a moment. (Betsky & Adigard, 2000:15)

Kutipan di atas mengkritisi bahwa sebenarnya esensi dari tata ruang di perkotaan adalah ruang yang batas penggunaannya menjadi kasat mata sehingga tidak dapat terlihat lagi fungsi ruang tersebut sesungguhnya. Sehingga diperlukan ruang yang dapat berubah-ubah sehingga dapat berganti fungsi juga. Kebanyakan arsitektur yang ada menamai suatu tempat dengan objek yang dia buat, sehingga diharapkan tempat tersebut dapat terkenal dengan adanya objek tersebut.

Contohnya pembangunan taman kota yang modern di Menteng yang diharapkan dapat menjadi sebuah ikon yang membuat daerah Menteng terkenal karena tamannya. Namun pada kenyataanya taman tersebut tidak dapat menjadi sebuah ikon. Orang-orang lebih mengenal daerah Menteng dengan jalan Subang-nya yang memiliki rumah berhantu paling seram di Jakarta. Hal ini membuktikan bahwa ternyata masyarakat menilai suatu tempat bukan dari bangunan yang ada disana tetapi lebih kepada nilai dari cerita yang mendukung keberadaan tempat tersebut. Seperti yang dikatakan oleh Betsky & Adigard (2000: 73), �The image of place, or of an object, is no longer the static appearance of the thing but it�s icon� presence in the story that is built up around it and as we access it through the interface�.

Dari sisi inilah maka arsitektur everyday harus dapat menyala dan menempatkan esensi-esensi yang sebenarnya. Sehingga kehadiran arsitektur tersebut dapat lebih bermakna dibanding yang kebanyakan ada. �Architecture must be a beautiful fire, the hearth at the center of a world around which we gather to tell the stories that weave our society together� (Betsky & Adigard, 2000 : 21).

Nyala api dari arsitektur everyday tersebut intinya adalah penyesuaian konsep dengan realita yang terjadi. Nyala api terebut sebenarnya adalah hasil dari tangkapan-tangkapan fenomena yang ada dalam masyarakat yang kemudian digali dan diwujudkan melalui bentukan arsitektur. Penekanan yang lebih dalam adalah pada esensi yang ingin diangkat dari suatu fenomena.

Bila dikaitkan dengan estetika, sebenarnya estetika lebih merupakan suatu pilihan dalam arsitektur., Bagaimana mendapatkan bentuk dan visual yang baik, semua itu merupakan pilihan dalam menyikapi masalah arsitektural. Seperti yang tertulis di atas, konsep everyday lebih menekankan kepada pencarian fenomena�fenomena yang ada di masyarakat dan mengangkat cerita di baliknya. Pada kasus taman Menteng, nilai estetika dari taman Menteng tersebut menjadi sesuau yang tidak penting lagi karena sudah ada cerita lain yang merupakan inti dari fenomena yang ada. Jika dilihat dengan kebutuhannya dengan arsitektur sebagai penyampai pesan, maka nilai estetika dari hasil arsitekturalnya merupakan suatu pilihan yang diambil untuk menyampaikan pesan tersebut.

Nyala api arsitektur everyday dengan titik berat kepada esensi dan cerita dibalik layar sebenarnya tidak memiliki hubungan dengan nilai estetika. Sebenarnya bentukan estetika merupakan suatu pilihan yang diambil dalam arsitektur. Nyala api dan pancaran sinar dari penerapan arsitektur everyday itu sendiri diharapkan dapat terasa sebagai suatu perasaan jujur tentang esensi, cerita serta realita yang ada dari suatu fenomena yang kemudian dapat menyilaukan mata para orang-orang dengan perasaan yang timbul tadi sebagai suatu kenyataan. �Architecture must burn down the palace of pretensions and the lairs of laws into the essence of what it means to be human� (Betsky & Adigard, 2000: 137).

Spoiler for --->:
Betsky, A. & Adigard, E. (2000). Architecture Must Burn. London: Thames & Hudson.


Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 11:40 PM.


no new posts