Ini dia, satu alasan lagi untuk menjaga berat badan agar tak sampai obesitas, berat badan yang sangat berlebih bisa menyebabkan sendi geser di lutut dan berlanjut pada komplikasi bahkan amputasi.
Sendi geser dan obesitas
Dikutip dari HealthDay News, Sebuah studi di Amerika Serikat meneliti lebih dari 19 ribu kasus dislokasi lutut di seluruh negara bagian selama tahun 2000 sampai 2012. Dalam jangka waktu tersebut, ditemukan bahwa mereka yang mengalami obesitas menjadi kelompok pasien yang jumlahnya terus bertambah. Dari hanya 8 persen di tahun 2000 menjadi 12 persen pada tahun 2012.
Pasien dislokasi lutut yang obesitas juga mengalami jenis dislokasi lutut yang lebih parah dengan waktu opname di rumah sakit lebih lama serta biaya perawatan yang lebih mahal.
Sendi geser, yang juga sering disebut dislokasi, adalah kondisi terpisahnya dua permukaan tulang yang terhubung oleh sendi atau peristiwa bergesernya tulang dari soketnya di tulang lain. Dislokasi terjadi tidak hanya pada lutut tapi bisa menimpa sendi apa pun di tubuh, seperti bahu, siku, rahang dan pinggul.
Sendi lutut sendiri adalah sendi yang menghubungkan tulang paha dengan tulang kering dan tulang betis. Di sekeliling sendi terdapat ligament-ligamen yang saling menyilang dan membuat sendi
Sendi lutut dijaga stabilitasnya oleh ligamen, yaitu struktur kuat yang berbentuk seperti pita. Terdapat beberapa ligamen yang jalannya saling menyilang mengelilingi sendi lutut, sehingga sendi lutut sebenarnya termasuk sendi yang sangat stabil. Dislokasi lutut terjadi akibat robeknya beberapa ligament sehingga tulang-tulang kaki yang disokongnya bergeser.
Penyebab sendi geser pada lutut
Kejadian sendi geser pada lutut paling sering disebabkan oleh kecelakaan berkendara dan kecelakaan olahraga. Tetapi pada orang obesitas sering terjadi dislokasi lutut “low-energy”, yaitu yang bukan disebabkan karena benturan keras seperti pada kecelakaan atau olahraga kontak fisik, melainkan terjadi misalnya ketika seorang obesitas naik-turun tangga.
Begitu terjadi dislokasi lutut, maka akan terasa sakit yang parah, akan terlihat juga posisi lutut yang abnormal, terjadi pembengkakan dan kadang-kadang mati rasa di tungkai serta hilangnya denyut nadi di bawah lutut. Cedera lutut ini harus segera di bawa ke rumah sakit untuk penanganan yang mencegah komplikasi dan amputasi.
Diasumsikan bahwa dislokasi lutut “low-energy” tidak akan separah dislokasi akibat benturan saat kecelakaan berkendara atau olahraga kontak fisik, tetapi penelitian di atas menemukan pada pasien obesitas kecenderungan adanya cedera vascular pada sendi geser di lutut justru lebih besar. Cedera vascular dengan gejala hilangnya denyut di belakang lutut inilah yang bisa mengakibatkan kehilangan kaki.