FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Internasional Baca berita dari seluruh mancanegara untuk mengetahui apa yg sedang terjadi di dunia. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Kejaksaan Meksiko mengatakan sangat khawatir atas keselamatan seorang detektif yang memimpin penyelidikan pembantaian terhadap 72 pendatang asing. Istri detektif bernama Roberto Suarez itu mengatakan kepada BBC suaminya hilang sejak hari Rabu, sehari setelah para pendatang itu ditemukan meninggal di sebuah peternakan di negara bagian Tamaulipas. Seorang anggota polisi yang bekerja bersamanya juga hilang. Suarez adalah salah satu orang pertama yang menemukan jenazah para pendatang yang penuh lubang peluru di peternakan dekat San Fernando itu. Satu-satunya korban yang masih hidup, laki-laki dari Ekuador yang hanya disebut bernama "Freddy", mengatakan kartel narkoba Zeta mencoba memaksa para migran melakukan pembunuhan untuk mereka. Kelima puluh delapan laki-laki dan 14 perempuan yang dibantai itu berasal dari Amerika Selatan dan Tengah, dan mereka mencoba masuk ke Amerika Serikat. DICULIK ![]() Dalam wawancara dengan BBC pada hari Jumat juru bicara kantor kejaksaan di Tamaulipas, Ruben Dario Rios, hanya bersedia mengkonfirmasi bahwa Suarez dan seorang anggota polisi setempat masih hilang. "Kami melakukan operasi pencarian besar-besaran dan kami tentu saja sangat khawatir," katanya. Akan tetapi istri detektif yang hilang itu, Norma Nelly Aguilar Hernandez mengatakan kepada BBC dia membayangkan yang terburuk. "Saya hampir yakin bahwa suami saya dan orang itu diculik," katanya. "Saya hanya bisa berasumsi bahwa orang-orang yang menculik suami saya terkait dengan kejahatan terorganisir di kawasan ini," tambahnya. Namun Aguilar mengatakan bahwa sejauh yang dia tahu suaminya belum pernah mendapat ancaman dari kartel narkoba setempat. (bbc/bbc) Terkait:
|
![]() |
|
|