KOMPAS.com �Selama ini penyebab kanker masih jadi misteri yang belum terpecahkan. Namun, hasil penelitian beberapa dasawarsa terakhir mulai mengarah pada kemungkinan adanya virus yang jadi biang keladi terhadap timbulnya kanker.
Para ilmuwan baru mengetahui segelintir kanker yang disebabkan virus, seperti kanker serviks, yang virusnya berhasil diisolasi dari gen virus yang berasal dari sel kanker. Namun, beberapa jenis virus diduga pandai "main petak umpet". Mereka memicu kanker lalu lenyap sebelum penyakit diketahui.
Riset teranyar yang dilakukan pada mencit menunjukkan, virus herpes pada tikus mampu mencetuskan kanker lalu menghilang dari sel kanker. Virus herpes tikus hampir sama dengan virus
epstein-barr yang masih dalam famili virus pencetus penyakit herpes pada manusia.
"Boleh dibilang virus herpes bisa menimbulkan banyak penyakit dari yang selama ini kita duga, termasuk lebih banyak jenis kanker," kata ketua penelitian, Philip Stevenson, dari University of Cambridge, Inggris.
Namun, harus diingat pula, kanker yang muncul pada mencit berbeda dengan kanker yang diderita manusia sehingga hasil penelitian ini mungkin tidak sama hasilnya jika dilakukan pada manusia.
Penyakit kanker terjadi ketika materi genetik dalam sel, atau sel DNA, bermutasi kemudian menyebabkan pembelahan sel tidak bisa dikontrol. Mutasi ini terkadang meningkat ketika DNA merusak. Virus ternyata bisa memiliki dampak yang serupa dengan mutasi ketika mereka membenamkan diri dalam DNA. Hasil akhirnya pun sama: pertumbuhan sel yang tidak terkendali. Dua jenis
human papillomavirus (HPV) diyakini menimbulkan kanker serviks dengan mekanisme tersebut.
Dengan masuk ke dalam DNA sel, virus akan "hilang" dari sistem imun tubuh sehingga sel pertahanan tubuh tidak bisa mengusirnya. Ini berarti, para ilmuwan akan bisa menemukan bukti bahwa HPV merupakan biang keladi penyebab kanker serviks karena virusnya meninggalkan gen khusus, seperti halnya penjahat meninggalkan sidik jari di TKP.
Stevenson menduga bahwa 20 persen kanker disebabkan oleh virus. Kendati begitu, sel tubuh kita memiliki beberapa mekanisme pertahanan tubuh untuk mencegah pertumbuhan tumor. Sering kali sel yang bermutasi itu menghancurkan diri sendiri sehingga tidak berkembang menjadi kanker. Namun, virus bisa mengganggu mekanisme tersebut.
Dengan terungkapnya mekanisme tersebut, para peneliti yakin, vaksinasi untuk melawan virus kelak akan efektif untuk mencegah kanker. Penelitian terhadap mencit juga menunjukkan, ketika mencit itu divaksin untuk melawan virus herpes, tak ada satu pun yang terkena kanker.