
4th July 2011
|
 |
Ceriwis Addicted
|
|
Join Date: Sep 2010
Location: ★★
Posts: 3,982
Rep Power: 31
|
|
Gaddafi Ancam Serang Eropa
MUDAH-MUDAHAN NGGA REPOST
Quote:

PEMIMPIN Libya Moammar Gaddafi menyerukan kepada militernya agar segera melancarkan serangan kepada rumah-rumah, pusat perkantoran dan keluarga di Eropa sebagai balasan terhadap serangan udara pasukan NATO ke Libya dalam empat bulan terakhir.
Dalam sebuah siaran TV, Gaddafi melalui sambungan telepon mengatakan kepada 100 ribu pendukungnya di Green Square, Tripoli, Sabtu (2/7), menyatakan pasukan NATO harus segera mengakhiri serangan bomnya ke Libya atau akan menghadapi risiko serangan balas dendam ke Eropa yang digambarkan bagai serbuan lebah.
Gaddafi, yang bersama anaknya dan komandan dinas rahasia Libya yang diincar Pengadilan Kriminal Internasional karena melakukan kejahatan kemanusiaan, menyerukan kepada para pendukungnya untuk melawan NATO sampai titik darah penghabisan. �Saya peringatkan, jangan ernah main-main denga rakyat Libya. Kami akan menyerang rumah kalian, kantor kalian, dan keluarga kalian di Eropa sebagai target operasi kami seperti yang kalian lakukan kepada kami,� seru Gaddafi.
Namun, ancaman Gaddafi itu justru dianggap angin lalu saja oleh Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton. Bahkan Clinton meminta Gaddafi agar segea mundur dari kursi kekuasaannya. �Gaddafi seharusnya mendengarkan keinginan rakyatnya dulu dan mundur dari kursi kekuasaannya dan membantu untuk memulihkan transisi demokrasi di negaranya,� ujar Clinton dalam keterangan persnya saat mengunjungi salah satu negara anggota NATO, Spanyol di Madrid, Sabtu.
Pernyataan Clinton itu diperkuat sejawatnya, Menlu Spanyol Trinidad Jimenez yang mengatakan bahwa pasukan gabungan tidak akan berubah pikiran pascaancaman Gaddafi itu. Spanyol sendiri pernah diguncang serangan teroris yang melakukan serangkaian serangan bom kereta pada 2004 yang menyebabkan 191 warga tewas. �Spanyol dan juga pasukan koalisi tetap bersatu untuk membasmi kekuatan Gaddafi di Libya yang telah mengancam rakyatnya. Itu telah kami buktikan dalam beberapa bulan terakhir,� kata Jimenez. Reuters/AP
|
|