Quote:
Polisi Serahkan Nasib Anak PSK Korban Pembunuhan ke Keluarga
|
Pembunuhan di dekat LP Cipinang
Jakarta - Polisi masih terus melakukan penyelidikan terkait tewasnya seorang pekerja seks komersil (PSK), Vonie Mirawati (sebelumnya ditulis Poni). Terkait nasib balita berusia berusia 8 bulan yang merupakan anak korban, polisi menyerahkannya kepada keluarga.
"Masih fokus penyelidikan dan pengejaran pelaku dulu. Kalau soal anak itu kita serahkan kepada keluarga, karena itu terkait utang-piutang," kata Kapolsektro Jatinegara Kompol Dewoto kepada detikcom, Rabu (6/7/2011).
Vonie ditemukan tewas mengenaskan dengan luka gorokan di leher kanan, Selasa (5/7). Jasadnya terkapar di selokan Jl I Gusti Ngurah Rai, tak jauh dari Lapas Cipinang. Polisi menemukan satu buah mata cutter yang berlumuran darah. Polisi menduga cutter itu digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa Vonie.
Vonie meninggalkan seorang balita berusia 8 bulan. Saat ini nasib si bocah berada di tangan tetangga korban yang tak lain merupakan orang yang biasa meminjamkan uang kepada warga sekitar dan bernama Erna.
"Warga tahunya Tante Erna ini rentenir. Pinjam Rp 100 ribu kembalinya Rp 200 ribu," kata rekan korban, Dewi, saat berbincang dengan detikcom, Rabu (6/7)
Dewi menuturkan, semasa hidup korban memiliki hutang sekitar Rp 8 juta kepada sang rentenir. Bocah tersebut, kata Dewi menjadi jaminan utang korban. Ayah korban tidak mampu melunasi utang anaknya. Sang ayah bekerja sebagai pengamen dari bus ke bus.
"Kalau bayinya mau diadopsi, orang yang mau bawa bayinya harus bayar Rp 8 juta ke yang sekarang dititipin," kata Dewi, kemarin.
(Sumber)