Tomohon - Hari ini sebanyak 3.947 pengungsi bencana letusan Gunung Lokon, Tomohon, Sulawesi Utara, akan direlokasi. Sebabnya, empat sekolah yang selama ini dijadikan tempat pengungsian mereka, akan memulai aktivitas belajar pada Senin besok.
Demikian disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, lewat rilis kepada detikcom, Minggu (17/7/2011).
Empat sekolah yang sebelumnya ditempati 3.947 pengungsi itu adalah SMA Kristen Binous, SMA Kristen 1 dan 2, SMP 1 Tomohon, dan SD GMIM. Mereka akan direlokasi ke 23 titik pengungsian di Balai Pertemuam Umum (Balai Desa) dan Unima.
Sutopo memaparkan, pengungsi kelompok rentan (lansia, perempuan hamil, penderita cacat, balita) dan keluarganya akan direlokasi dalam satu titik lokasi di FIS Unima. Tercatat ada 991 orang pengungsi kelompok rentan. "Pengungsi akan dan sebagian telah diberikan pengertian untuk relokasi," ujarnya.
Dia menjelaskan, dapur umum, transportasi, pos kesehatan, dan kebutuhan lainnya sudah disiapkan untuk relokasi tersebut. "Hingga pagi ini jumlah pengungsi bertambah menjadi 5.205 orang," ujar Sutopo.
Dia menambahkan, aktivitas vulkanik Gunung Lokon masih terus terjaadi. Kemarin (16/7) dari pukul 18.00 sampai dengan 00.00 wita, terjadi 4 kali gempa vulkanik dalam, 16 gempa vulkanik dangkal, 4 kali gempa hembusan asap.
"Dan satu kali letusan pada pukul 19.32 Wita, asap kelabu tebal, tinggi 150 meter dari kawah," tuturnya.
Dia menambahkan, aktivitas kegempaan Gunung Lokon juga masih tinggi dan masih terdapat letusan. "(Status) Gunung Lokon masih tetap 'awas'," kata Sutopo.
sumber