FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Health Mencegah lebih baik dari mengobati. Cari tahu dan tanya jawab tentang kesehatan, medis, dan info dokter disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Selama ini garam dituding sebagai salah satu penyebab berbagai sumber penyakit. Mengonsumsinya secara berlebihan memang dapat memicu penyakit darah tinggi atau hipertensi, jantung, mempercepat datangnya osteoporosis pada perempuan, menimbulkan gangguan pada sel-sel jaringan tubuh, dan bahkan bisa mematikan fungsi sel.
![]() Namun menghindari garam terutama di bulan puasa juga bukanlah alasan yang bijak. Karena dibalik �citranya� yang kurang baik itu, garam dapat menjadi solusi terbaik dalam mengatasi beberapa masalah yang kerap menganggu di bulan puasa. 1. DEHIDRASI Dalam tubuh kita terdapat cairan dan elektrolit yang merupakan gabungan dari ion positif dan ion negatif yang berguna membantu kelancaran fungsi cairan tubuh. Kurangnya asupan cairan selama puasa akan menyebabkan tubuh mengalami dehidrasi. Ketika tubuh dehidrasi, tak hanya cairan yang berkurang, ion tubuh pun akan ikut berkurang, terlebih lagi ketika produksi keringat cukup banyak. Padahal, ion tubuh seperti Na+ (natrium) sangat dibutuhkan untuk menormalkan fungsi sel dan organ. Jika tidak segera digantikan tubuh bisa terasa lemas dan bahkan menyebabkan pusing. Spoiler for Solusi:
2. PERUBAHAN POLA TIDUR Selain perubahan pola makan, pola tidur juga ikut berubah selama bulan puasa. Berkurangnya waktu tidur menyebabkan mata tampak tidak segar, terlihat lelah dan bengkak. Spoiler for Solusi:
3. TUBUH LETIH, TAK BERTENAGA Setelah menjalankan aktivitas seharian penuh, mulai dari mempersiapkan makanan saur dan berbuka, mengurus keperluan anak dan suami, menempuh perjalanan jauh menuju kantor ditambah lagi dengan menjalani ibadah tarawih seusai pulang bekerja, rasanya wajar saja jika tubuh terasa letih dan lemas, tidak bertenaga. Rasa lemas yang muncul di bulan puasa bisa disebabkan banyak faktor, misalnya karena asupan nutrisi yang kurang lengkap, kurangnya pasokan oksigen ke otak akibat berkurangnya volume cairan yang merupakan komponen darah yang utama, kurangnya zat elektrolit (natrium) atau bisa juga karena pengaruh psikologis. Spoiler for Solusi:
4. NAFAS TAK SEGAR Saluran pencernaan yang kosong ditambah dengan aktivitas mulut dan kelenjar ludah (saliva) yang menurun ketika berpuasa dapat menimbulkan bau mulut yang tak sedap. Padahal, saliva berfungsi untuk menjaga keseimbangan pH dalam mulut, kelembapan mulut, membunuh bakteri jahat, dan membersihkan rongga mulut dari sisa makanan. Kondisi ini semakin parah jika Anda lupa menggosok gigi setelah saur ataupun setelah berbuka puasa, karena sisa-sisa makanan yang tertinggal di dalam mulut, lubang dan sela-sela gigi akan membusuk dan menyebabkan populasi bakteri di dalam rongga mulut bertambah banyak. Spoiler for Solusi:
5. KULIT BERMASALAH Sama seperti tubuh yang dapat mengalami dehidrasi akibat kekurangan cairan, kulit pun bisa mengalami hal yang sama. Kandungan air dalam kulit merupakan faktor penting untuk menjaga produksi kolagen dan elastin. Kurangnya asupan cairan tentu saja akan menyebabkan kulit menjadi kering, tidak kenyal, kusam dan bernoda gelap. Spoiler for Solusi:
Terkait:
|
![]() |
|
|