Anton Suhartono
Foto: CJ Report
WASHINGTON - Jumlah remaja perokok aktif di Amerika Serikat turun menjadi di bawah 20 persen. Ini merupakan penurunan signifikan untuk pertama kalinya. Namun rokok masih membunuh hampir 500.000 orang di AS setiap tahunnya.
Data penelitian lembaga Centers for Disease Control and Prevention (CDC) AS yang dirilis Kamis (13/11/2008) dan dikutip Reuters melaporkan, sebanyak 19,8 persen remaja AS dari sebanyak 43,4 juta orang merupakan perokok pasif selama 2007. Ini menurun dibanding 2006.
Rokor merupakan pembunuh nomor dua di AS di mana 443.000 orang tewas setiap tahunnya karena kanker, paru-paru, hati, dan penyakit lainnya. Setengah dari jumlah yang meninggal merupakan perokok lama, terutama yang sudah menghisap sejak usia remaja. Umumnya mereka meninggal prematur, yaitu di usia paruh baya.
Data CDC mengungkap, 30 persen kematian akibat kanker berasal dari rokok. Sementara sebanyak 80 persen di antaranya bermasalah pada bagian paru-paru. Jumlah perempuan di AS yang merokok mencapai 17 persen, sementara laki-laki 22 persen. Kulit putih 21 persen, kulit hitam 20 persen, keturunan Asia 10 persen, Indian dan Alaska merupakan yang tertinggi yaitu 36 persen.
CDC juga mencatat, tokok merupakan salah satu penyebab kerugian ekonomi. Pasalnya biaya kesehatan yang dihabiskan bisa mencapai USD96 miliar. Jumlah tersebut belum termasuk produktivitas yang merugi senilai USD97 miliar. Setidaknya kerugian material yang diakibatkan dari merokok di AS mencapai USD193 miliar setiap tahunnya.
Rokok tumbuh subur sejak pasukan AS bertempur di Perang Dunia I Eropa. Saat itu pasukan dibekali dengan rokok. Setelah itu, industri rokok meningkat tajam, produksi oun sudah menggunakan mesin bukan tenaga manusia lagi. Tak hanya itu, setelah PDI. perempuan yang merokok pun semakin banyak didapati.
(ton)
kalo gw sih ga suka merokok yah /wah
18th September 2010
Rokok Sebabkan 443.000 Orang Tewas di AS Setiap Tahun
