FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Health Mencegah lebih baik dari mengobati. Cari tahu dan tanya jawab tentang kesehatan, medis, dan info dokter disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Sabtu, 8 November 2008 | 23:43 WIB
SOLO, SABTU - Sekitar 5 persen trauma kepala akibat cidera dari kecelakaan pada usia anak-anak, merupakan faktor terbesar penyebab kematian anak. Demikian diungkap dokter spesialis anak RS PKU Muhammadiyah Solo, dr Rusmawati, MKes SpA di depan peserta seminar "Penanganan Cedera Kepala Pada Anak", di Hotel Sahid Kusuma Raya, Solo, Sabtu. Seminar tersebut digelar dalam rangka Milad ke 22 RS PKU Muhammadiyah Surakarta. Lebih lanjut Rusmawati menjelaskan, perbedaan anatomi pada otak anak dibandingkan dengan dewasa, membuat anak lebih mudah mengalami luka dengan tipe tertentu setelah trauma kepala. "Kepala anak-anak mempunyai proporsi yang lebih besar dibanding luas permukaan tubuh. Kestabilannya lebih bergantung dari ligamentum dibanding dari struktur tulang," jelasnya. Rusmawati menambahkan, bahwa otak anak-anak mengandung lebih banyak air. 88 Persen dibandingkan 77 persen pada dewasa. Itulah sebabnya, otak anak-anak lebih lunak dan lebih mudah mengalami luka aselerasi-deselerasi. "Kandungan air berbanding terbalik dengan proses myelinisasi. Otak yang belum termyelinisasi lebih mudah mengalami luka," jelas dr. Rusmawati. Sementara itu, hal-hal yang bisa dilakukan oleh orang tua jika anak terjadi trauma pada kepala, adalah memberi perhatian khusus dan waspada. "Walaupun anak tampak baik-baik saja, namun perlu diawasi secara ketat dalam waktu 48 jam setelah trauma. Selain itu, jangan diberi obat antinyeri. Apabila ada luka terbuka pada kulit kepala, maka segera saja menghubungi petugas kesehatan," jelasnya. Rusmawati mengingatkan bahwa anak-anak yang lebih muda atau kurang dari dua tahun, lebih berisiko untuk mengalami trauma kepala dibanding dengan anak-anak yang lebih besar. "Tetapi tidaklah bijaksana apabila kita melakukan rontgen kepala ataupun CT-scan kepala pada semua anak yang mengalami trauma kepala," tandasnya. |
![]() |
|
|