FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Health Mencegah lebih baik dari mengobati. Cari tahu dan tanya jawab tentang kesehatan, medis, dan info dokter disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
DENPASAR, JUMAT- Masyarakat diminta waspada dan berhati-hati, serta tidak mudah tergiur iklan penyembuhan yang menyebutkan bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Sebab, iklan seperti itu sering menyesatkan.
Ketua panitia seminar "Hentikan Penipuan dan Pembodohan Melalui Cara Pengobatan Tidak Ilmiah" Prof Dr dr AAG Budhiarta di Denpasar, Jumat (24/10), menyatakan, iklan model itu saat ini sangat marak di media massa. Untuk itu, dia minta semua pihak terkaut untuk menertibkannya agar masyarakat terhindar dari kerugian material, bahkan bisa menimbulkan kefatalan. Pada seminar sehari yang menampilkan empat pembicara, tiga diantaranya gurubesar, ia mengatakan, penipuan dan pembodohan melalui cara pengobatan tidak ilmiah kini kondisinya dinilai sangat mengkhawatirkan. Banyak iklan bohong ditawarkan antara lain untuk penyembuhan penyakit diabetes, tumor, kemandulan, stroke, gangguan mata, gangguan jiwa, bahkan sampai HIV/AIDS. "Jika benar HIV/AIDS dapat disembuhkan dengan cara yang diiklankan, organisasi kesehatan dunia (WHO) pasti akan merekomendasikan cara itu untuk seluruh dunia dan yang bersangkutan pasti akan dihadiahi nobel," ujar Budhiarta. Keempat pembicara yang tampil dalam seminar sehari terdiri atas Prof Dr dr Wimpie Pangkahila SpAnd FAACS, Prof Dr dr Ida Bagus Cakra Wibawa Manuaba MPH, SpB, Prof Dr dr I Wayan Wita SpJP (K), dan dr Dudut Rustyadi SpF. Dr Wimpie tampil dengan kertas kerja "Hentikan penipuan dan pembodohan melalui cara pengobatan tidak ilmiah"; Prof Dr dr I Wayan Wita SpJP (K) yang juga mantan rektor Unud membawakan makalah berjudul "Penanganan penyakit jantung dan pembuluh darah sesuai standar internasional atau alternatif. Sedangkan Prof Dr dr Ida Bagus Cakra Wibawa Manuaba MPH, SpB tampil dengan makalah "Terapi alternatif penyebab keterlambatan penderita kanker datang ke dokter". Seorang dokter ahli lainnya dr Dudut Rustyadi SpF tampil dengan makalah tinjauan medikolegal praktek pengobatan yang tidak rasional. Seminar sehari tersebut melibatkan para dokter, dosen, kalangan medis, pemerhati kesehatan dan mereka yang peduli terhadap masalah kesehatan, dan diharapkan mampu meningkatkan wawasan dan kejelian masyarakat sehubungan belakangan praktek tidak ilmiah di bidang kesehatan cukup marak. Keberadaan praktek-praktek dukun, tabib, paranormal dan sejenisnya yang menjanjikan terhadap permasalahan seksual, penanganan kanker, penyakit jantung dan berbagai jenis penyakit berbahaya lainnya. Bahkan beberapa orang dengan berani dan terbuka melakukan praktek yang jauh dari kaidah rasional di bidang kesehatan. "Sayangnya kegiatan praktek tersebut ada yang mendapat ijin resmi, meskipun sebagian lainnya tanpa ijin," ujar Budhiarta. |
![]() |
|
|