Login to Website

Login dengan Facebook

 

Post Reply
Thread Tools
  #1  
Old 18th September 2010
GadoGado's Avatar
GadoGado
Ceriwis Geek
 
Join Date: Sep 2010
Posts: 13,165
Rep Power: 32
GadoGado memiliki kawan yg banyakGadoGado memiliki kawan yg banyakGadoGado memiliki kawan yg banyak
Default Hubungan Asmara Mempengaruhi Sistem Imun

Hubungan Asmara Mempengaruhi Sistem Imun


Lualitas hubungan asmara Anda ternyata mempengaruhi sistem kekebalan tubuh


Berhati-hatilah dalam memilih pasangan sebab hubungan asmara yang tidak sehat bisa mengganggu sistem imun tubuh. Demikian kesimpulan awal sebuah riset yang dilakukan peneliti dari Italia.

Dalam riset yang dilakukan terhadap 61 perempuan berbadan sehat di Italia itu, diketahui mereka yang hubungan asmaranya tidak stabil, menunjukkan gejala melemahnya fungsi sistem imun.

Seperti dilaporkan dalam jurnal Psychosomatic Medicine, secara spesifik eksperimen laboratorium menunjukkan sistem sel "pembunuh alami" kurang bekerja pada perempuan yang hubungan asmaranya tak sehat, dibandingkan dengan mereka yang hubungannya mulus-mulus saja.

Penelitian ini berkaitan dengan sebuah studi yang menunjukkan bahwa stres kronis bisa merusak sistem kekebalan, besar kecilnya kerusakan tergantung pada cara seseorang menerima dan mengatasi stresnya. Singkatnya, karakter seseorang mempengarungi fungsi kekebalan tubuhnya.

Jenis kepribadian yang dijadikan fokus adalah kepribadian yang memiliki ciri susah percaya, bergantung pada orang lain, takut komitmen atau takut ditinggalkan kekasihnya. Kepribadian dengan ciri-ciri tersebut disebut juga dengan "kepribadian tak aman".

Menurut seorang peneliti, Picardi, kepribadian seseorang ditentukan oleh masa kecilnya, yakni bagaimana hubungan saat masih anak-anak dengan orangtuanya. Nah, hubungan ini akan mempengaruhi hubungan asmara kelak saat dewasa.

Seseorang yang selalu merasa tidak aman, tentu berpengaruh pada cara ia mengelola emosi, yang akhirnya mempengaruhi tubuh dalam merespon stres secara psikologis. Untuk keperluan riset ini, Picardi dan rekannya mengambil sampel secara acak, yakni 60 orang perempuan berusia di bawah 60 tahun, tidak punya riwayat penyakit kronis dan tidak memiliki riwayat kelainan jiwa.

Kepribadian para responden ini diukur berdasarkan daftar pertanyaan, selain itu contoh darah mereka diambil untuk mengetahui fungsi sistem kekebalan tubuhnya.

Secara umum diketahui perempuan yang memiliki kepribadian tidak aman, aktifitas sel pembunuhnya lebih rendah, padahal sel ini diperlukan untuk melindungi tubuh dari penyakit. Meski begitu, Picardi mengingatkan perlunya penelitian lanjutkan untuk mengetahui kaitan antara kepribadian, melemahnya kekebalan tubuh dan kesehatan.

Sponsored Links
Space available
Post Reply

« Previous Thread | Next Thread »



Switch to Mobile Mode

no new posts