
20th August 2011
|
 |
Ceriwis Geek
|
|
Join Date: Mar 2011
Location: Bandung
Posts: 19,160
Rep Power: 90
|
|
Demokrat Minta Nazaruddin Blak-blakan
Demokrat Minta Nazaruddin Blak-blakan
Quote:
Ketua DPP Partai Demokrat, Ikhsan Modjo, menegaskan bahwa partainya menginginkan tersangka kasus suap Wisma Atlet SEA Games, Muhammad Nazaruddin, untuk mengungkapkan segala yang dia ketahui. Menurut Ikhsan, sikap diam Nazaruddin merugikan nama baik Partai Demokrat di mata masyarakat. "Kami ingin Nazaruddin blak-blakan. Dia ngomong siapa yang kena, siapa yang terlibat jadi kita enak," kata Ikhsan saat di temui di Warung Daun, Cikini, Sabtu 20 Agustus 2011.
Ikhsan menegaskan Partai Demokrat seakan tersandera dengan kasus Nazaruddin. Terlebih dengan segala tuduhan yang dilontarkan mantan bendahara umumnya tersebut.
"Opini yang ada di masyarakat sekarang Partai Demokrat terlibat, terkait masalah, terkait mafia anggaran padahal itu proses di DPR-nya sendiri," lanjutnya.
Bila Nazaruddin berani menunjukkan semua bukti dari semua yang dituduhkannya beberapa waktu lalu, hal itu dapat membersihkan nama Demokrat di masyarakat. Selain itu, upaya pemberantasan korupsi akan mengalami perkembangan yang signifikan. "Ya pokoknya keinginan kami Nazaruddin ngomonglah jangan diam saja," jelasnya.
Hal senada sebelumnya juga disampaikan anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Achmad Mubarok. "Kalau tidak dibuka, Demokrat memikul dosa yang tidak jelas, fitnah-fitnah itu. Fitnah itu hilang kalau dibuktikan."
Seperti diketahui, saat masib buron, Nazaruddin rajin mengeluarkan 'nyanyian'. Sejumlah nama dia sebut, baik sesama koleganya di Demokrat, juga beberapa petinggi Komisi Pemberantasan Korupsi.
Namun, kini Nazaruddin bungkam. Ia bahkan rela pasang badan. Sebuah surat bahkan dia layangkan ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang sekaligus adalah Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat. Isinya, dia minta segera dihukum tanpa disidang. "Asalkan Bapak dapat berjanji akan memberikan ketenangan lahir dan batin bagi keluarga saya, khususnya bagi istri dan anak-anak saya," demikian petikan surat Nazaruddin.
|
Sumber
|